“Itu semua harusnya menjadi keprihatinan dan tidak menjadi produk jualan politik, baik untuk mengangkat citra seseorang, maupun menjatuhkan reputasi orang yang lain,” ujar Refly Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya.
Meskipun begitu, aksi blusukan, kata Refly, adalah salah satu hal penting untuk meninjau secara langsung kondisi masyarakat, terutama mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang masih kurang beruntung dan karenanya justru di situlah kehadiran seorang Menteri Sosial agar berempati terhadap penderitaan rakyat. Yang jelas, yang penting, itu tidak digunakan sebagai sarana politik, apalagi sarana politik untuk kontestasi Pilkada DKI 2022 mendatang,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Anies Buru Identitas Gelandangan Temuan Risma, Ferdinand: Gak Perlu Malu Masih Ada Gepeng di Jakarta
Dalam hal ini, Refly Harun, sangat meyakini bahwa Tri Rismaharini akan dipilih menjadi lawan berat untuk Anies Baswedan.
“Kita tahu bahwa Risma pasti jadinya akan menjadi pesaing berat Anies Baswedan karena dia di jalur merah. Anies Baswedan mungkin tetap di jalur hijau dengan dukungan kelompok-kelompok islam kanan, sementara Risma tentu akan didukung oleh kelompok-kelompok nasionalis tengah kiri,” papar Refly Harun.
Di akhir keterangannya, Pakar Hukum tersebut kembali menegaskan bahwa publik harus tetap menghargai sosok seperti Tri Rismaharini yang dinilai peduli dan mau bersentuhan langsung dengan rakyat.
***