Politisi Partai Ummat itu menegaskan bahwa tidak selayaknya terdapat sekularisasi pada kehidupan, termasuk dalam bidang politik.
“Islam itu utuh, total. Tidak bisa dilakukan departementalisasi ini politik, itu ekonomi, ini kehidupan di masjid, itu kehidupan bisnis, ini profan, itu sakral,” icapnya menambahkan.
Jika seorang mukmin meninggalkan Alquran, menurutnya, maka identitas orang tersebut terbelah menjadi sekuler.
“Kalau kita tidak mengikuti Alquran, kita menjadi split personality. Jadi, suatu saat kita megang Alquran, di saat lain kita jadi sekuler. Kita tiba-tiba jadi pengikut situasional morality,” kata Amien.
Baca Juga: Terang-terangan Sebut Fadli Zon, Husin Shihab: Akibat Doyan Nyinyirin Orang yang Kerja Ikhlas
Mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, seorang politisi mukmin yang menjaga Alquran tidak akan ugal-ugalan mengumbar syahwat untuk berkuasa.
“Kalau orang mukmin pegang Alquran itu jadi sebetulnya sudah selesai. Artinya sebagai politisi, dia bukan lantas jadi power hungry. Dia menjadi ugal-ugalan, syahwatnya diumbar, lantas semua dilangkahi tidak ada hukum,” ucapnya.
***