Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh di Kep Seribu, Berikut Insiden Serupa yang Pernah Terjadi di Indonesia

- 10 Januari 2021, 19:43 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air /Rezky Purwono/Antara

PR DEPOK - Pada Sabtu, 9 Januari 2021, publik dikejutkan dengan berita pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di Kepulauan Seribu. 

Pesawat tersebut dikabarkan jatuh di antara perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta. 
 
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa penerbangan SJ-182 tersebut sebelumnya ditunda selama satu jam sebelum lepas landas pada pukul 14.36 WIB. 
 
 
Kemudian dia juga menjelaskan, pesawat itu menghilang dari radar 4 menit kemudian, tepatnya setelah pilot menghubungi pengawas lalu lintas udara (air traffic controller) untuk naik ke ketinggian 29.000 kaki (8.839 meter).
 
Tercatat 62 penumpang di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut, tujuh di antaranya adalah anak-anak, dan tiga bayi. 
 
Menurut tim penyelam, mereka telah menemukan puing-puing sebuah Boeing 737-500 pada Minggu, 10 Januari 2021 di kedalaman 23 meter (75 kaki), termasuk dengan potongan badan pesawat bagian registrasi. 
 
 
Lalu, menurut Marsekal Hadi Tjahjanto, pihaknya mendapatkan laporan dari tim penyelam terkait jarak pandang air laut yang bagus saat pencarian.
 
"Kami dapat laporan dari tim penyelam, jarak pandang di perairan yang bagus dan jernih. Hal itu memungkinkan ditemukannya beberapa bagian pesawat," kata Hadi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian pada Minggu, 10 Januari 2021. 
 
Menanggapi kabar duka tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bela sungkawa atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182. 
 
 
"Saya mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang dalam atas insiden ini," ucap Presiden Jokowi. 
 
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan akan melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan para korban, dan meminta doa agar korban bisa segera ditemukan.
 
Diketahui sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ-182, terdapat beberapa insiden serupa yang terjadi di Indonesia. 
 
 
Pada Oktober 2018, sebuah jet Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan oleh Lion Air jatuh di Laut Jawa hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta. 
 
Insiden jatuhnya pesawat Lion Air tersebut menewaskan 189 orang di dalamnya. 
 
Kecelakaan Lion Air merupakan bencana maskapai terburuk di Indonesia sejak 1997, saat 234 orang tewas dalam penerbangan maskapai Garuda. 
 
 
Pada Desember 2014, penerbangan Air Asia dari kota Surabaya ke Singapura juga jatuh di laut dan menewaskan kurang lebih 162 orang. 
 
Sriwijaya diketahui hanya mengalami beberapa kali insiden kecil di masa lalu, meski seorang petani tewas pada tahun 2008 akibat pesawat yang jatuh saat mendarat karena masalah hidrolik.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x