Antibodi yang dihasilkan itu pun, lanjut Agung, masih cukup rendah kadarnya.
Bahkan pada beberapa kasus, misalnya Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi, sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
Baca Juga: Mbak You Nikahi Ular dan Akui Kesepian, Muannas Alaidid: Begini kok Dibela Oposisi, Ya Allah
“Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya,” ujar Agung
Lebih lanjut, dosen pada Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unair itu menilai bahwa tujuan vaksinasi tidak menghentikan penularan virus.
Ia menyarankan agar tetap melakukan protokol kesehatan antara lain seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, dan menjauhi kerumunan.
Baca Juga: Tanggapi Lamaran Guru Besar USU, Gus Umar: Hina SBY Hanya karena Ingin Dapat Jabatan sebagai Menteri
“Pemberian vaksin juga tidak melindungi kita dari proses penularan virus. Karena walaupun sudah divaksin, transmisi virus kan tetap terjadi,” katanya.
Agung mengingatkan masyarakat bahwa setelah pemberian vaksin, kekebalan tubuh belum tentu meningkat secara langsung.
Terlebih lagi, hasil vaksinasi setiap orang tidak sama. Oleh sebab itu, masker tetap perlu digunakan.