Bahkan, pejabat daerah bahkan melakukan pengaktifan pesantren yang sebenarnya tidak aktif.
“Ibu-ibu PKK pun menjadi sibuk sehingga saat menteri ini datang dipastikan bahwa daerah ini terlihat baik dan ada kegiatan,” ujar Refly.
Oleh sebab itu, Refly mengaku memaklumi apabila kondisi seperti itu masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Sampaikan Visi dan Misi, Said Didu: Saya Menaruh Harapan Baik
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa perlakuan seperti ini tidak banyak diketahui karena media sosial pun belum ada.
“Kalau pemimpin selalu diperlakukan seperti itu maka dia tidak akan pernah real merasakan penderitaan rakyat,” ucapnya.
***