Warga Buleleng Digegerkan Dentuman dan Jejak Cahaya di Langit, Lapan Menduga Meteor Jatuh

- 25 Januari 2021, 17:19 WIB
Ilustrasi hujan meteor.
Ilustrasi hujan meteor. /Pixabay/OpenCliparts-Vectors

Dugaan Lapan pada saat itu, meteor besar, akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yang menggunakan data infrasound. Data ini mengindikasi adanya meteor jatuh yang diperkirakan berdiameter 10 meter.

Berkaitan dengan peristiwa di Buleleng, Rhorom mengatakan sistem pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.

Baca Juga: BTS akan Rilis Album Versi Terbaru Berjudul BE (Essential Edition) Pada 19 Februari 2021 Mendatang

Hal tersebut memperbesar kemungkinan bahwa kejadian yang teramati di lokasi tersebut berkaitan dengan benda alamiah. Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng.

Dalam prosesnya, meteor tersebut dapat memicu gelombang kejut hingga suara dentuman yang bisa terdeteksi oleh sensor gempa.

Sebagian besar meteor terbakar di atmosfer dan bisa jadi ada sebagian kecil yang tersisa dan jatuh ke permukaan bumi baik darat ataupun laut.

Fragmentasi meteor besar juga jamak terjadi ketika meteor tersebut mencapai ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan bumi.

Baca Juga: Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai 'Curhat' dan Minta Perhatian ke Menhan AS Llyod Austin

Belakangan ini, tidak ada aktivitas hujan meteor, kecuali dengan intensitas yang sangat kecil. Namun perlu diketahui bahwa pada tahun 2021, sudah ada sekitar 40 penampakan meteor besar di berbagai belahan bumi.

International Meteor Organization (IMO) menerima dan mencatat laporan akan penampakan fireball atau meteor besar dengan cukup baik.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x