Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana ummat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih .. pic.twitter.com/kxRiVOFLOH— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 27, 2021
“Islam-Phobia digencarkan, tapi ketika kesulitan keuangan, merayu dan memanfaatkan dana umat, wakaf dan dana haji. Kontradiktif amat sih,” tutur Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya pada 27 Januari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Rizal Ramli tidak memaparkan secara gamblang maksud dari pernyataanya mengenai digencarkannya islamofobia tersebut.
Baca Juga: Adakah Kaitan Hadirnya 153 TKA Asal China dengan Perjanjian RCEP dan UU Cipta Kerja?
Namun, dalam unggahannya tersebut terpampang sebuah gambar yang memuat laman berita sebuah media online dengan judul "Sri Mulyani Berharao Bisa Bangung Infrastruktur Senilai Rp597 Miliar dari Dana Wakaf".
Berita tersebut memuat sebuah foto Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tengah mengenakan jilbab.
Selain itu, gambar tersebut juga terdapat narasi, "mendadak pakai kerudung saat mengemis ke umat islam".
Baca Juga: Orang dengan 5 Sifat Ini Ternyata Paling Potensial Meraih Mimpi yang Mereka Idamkan
Di sisi lain, Presiden Jokowi mengungkapkan, potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang.
Secara rinci, potensi aset wakaf per tahun Indonesia mencapai Rp2.000 triliun, dan potensi wakaf uang dapat menembus angka Rp188 triliun.
“Oleh karena itu, kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial-ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” kata Jokowi.