Guntur Romli Sentil PKS yang Tolak Aturan Larangan HTI-FPI: Parpol yang Diuntungkan akan Bela Habis-habisan!

- 31 Januari 2021, 09:02 WIB
Guntur Romli sentil PKS yang tolak larangan HTI dan FPI.
Guntur Romli sentil PKS yang tolak larangan HTI dan FPI. /Instagram/@gunromli.

PR DEPOK - Pemerintah baru-baru ini melarang aparatur sipil negara (ASN) mendukung atau berafiliasi dengan ormas terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).

Hal tersebut kemudian dinilai oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai aturan yang berlebihan.

Anggota Komisi II DPR sekaligus perwakilan dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa pemerintah sebetulnya bisa menggunakan pendekatan lain yang lebih tenang seperti mengedepankan dialog atau edukasi.

Baca Juga: Tanggapi Statement Mahfud MD, Natalius Pigai: Jika Anda Kutip Al-qur'an Maka Saya Katolik Tidak Kompatibel

Tindakan yang dilakukan pemerintah menurutnya seperti mengulang kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah terdahulu seperti pada partai PKI.

Menanggapi respons pihak PKS tersebut, Aktivis Nadhlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli mengungkapkan kritikannya terkait ketidaksetujuan PKS dengan aturan pemerintah itu.

Dalam cuitannya itu, Guntur Romli seolah menyindir PKS dengan mengatakan bahwa partai politik (parpol) yang diuntungkan oleh ormas terkait tentunya akan membela ormas tersebut habis-habisan.

"Parpol yg selama ini diuntungkan oleh HTI-FPI baik sbg pendukung, simpatisan hingga 'Tukang Pukul' akan bela HTI-FPI habis2an," kata Guntur Romli.

Baca Juga: BLT Tahap 3 Kapan Cair di 2021? Simak Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Berikut Ini

Kemudian, ia menguatkan pernyataannya dengan menyebut langsung alasan PKS mendukung ormas radikal.

"PKS adalah parpol yg memberikan dukungan pd kelompok2 radikal baik krn irisan ideologi dan kepentingan aliansi politik," ucapnya menambahkan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 31 Januari 2021.

Guntur Romli juga menjelaskan terkait ideologi politik yang digunakan oleh partai PKS, yaitu Ikhwanul Muslimin yang saat ini menjadi kelompok terlarang di Mesir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu, 31 Januari 2021: Leo, Dorong Diri untuk Jaga Kebugaran Tubuh Tapi Jangan Berlebihan

"Ideologi politik PKS adalah ikhwanul muslimin yg skrng dilarang di Mesir, Saudi & negara2 Arab lainnya, klau PKS di sini masih terus memberikan dukungan penuh pd klmpk2 radikal maka sdah waktunya dilihat sbg ancaman ideologis bg negeri ini," ujar politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Selain itu, Guntur Romli juga membedakan antara PKS dengan partai Islam lain di Indonesia seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurutnya, PPP lahir dari pengalaman orang-orang Islam di Indonesia, bukan menggunakan ideologi politik luar.

Baca Juga: Kapolri Kunjungi Sejumlah Organisasi Islam, HNW: Semoga Setelah ini ke PGI, KWI, PHDI dan Seterusnya

"Jgn samakan PKS dgn PPP krn sama2 mengaku sbg partai Islam, krn PKS itu ideologi politiknya impor (ikhwanul muslimin) yg beda jauh dr PPP yg lahir dr pergulatan & pengalaman umat Islam di Indonesia," katanya menjelaskan.

Sedangkan, HTI yang serupa dengam Ikhwanul Muslimin menurut Guntur Romli memiliki cita-cita yang sama yaitu mendirikan negara khilafah.

"Ikhwanul Muslimin & Hizbut Tahrir meski2 sama politisasi Islam meski beda jalan & kubu sama2 bercita2 mendirikan negara Islam & Khilafah," ujar Guntur Romli dalam cuitan yang berbeda.

Baca Juga: Ingin Jadi Warga UEA? Pemerintah UEA Buka Peluang Bagi WNA Dapatkan Status Kewarganegaraan Negaranya

Bahkan, ia mengatakan dalam beberapa kesempatan Ikhwanul Muslimin seringkali memancing konflik seperti di beberapa negara di Timur Tengah.

"Dlm banyak momen sering bersatu unt kepentingan taktis misal merongrong pemerintah yg sah & memantik konflik sprt di Mesir, Suriah & Libya," ucapnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @GunRomli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah