Tunjukkan Hasil Memuaskan, Kebun Binatang Karang Raksasa di Nusa Dua Bali Jadi Spot Wisata Alam Baru

- 1 Februari 2021, 11:34 WIB
ejumlah penyelam berada di depan patung Garuda, bagian dari "coral garden" atau kebun karang di perairan Nusa Dua, Bali, menjadi destinasi wisata baru.
ejumlah penyelam berada di depan patung Garuda, bagian dari "coral garden" atau kebun karang di perairan Nusa Dua, Bali, menjadi destinasi wisata baru. /ANTARA/HO-KKP.

PR DEPOK - Coral garden atau kebun binatang karang raksasa yang dibangun di bawah air Nusa Dua, Bali, menunjukkan hasil memuaskan karena menjadi spot wisata selam baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb, Haeru Rahayu.

Dalam rilis di Jakarta, Haeru mengatakan bibit karang tumbuh baik dan memesona, sehingga mulai didatangi ikan dan menjadikan kebun karang raksasa tersebut sebagai atraksi wisata bahari baru di Bali, khususnya selam.

Baca Juga: PP Muhammdiyah Minta Polri Mau Dikritik, Refly Harun: Ngeri-ngeri Sedap Ya, Risikonya Tinggi

"Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) yang terdapat di lima lokasi di Bali dengan luas mencapai 74 hektare tidak hanya berfungsi sebagai restorasi terumbu karang, tetapi kini jadi spot wisata selam di Bali," kata Haeru seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menurut Haeru, bibit karang di Nusa Dua sebagai lokasi paling luas dalam penempatan struktur media karang buatan, dan telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Hal tersebut, kata Haeru, disaksikannya langsung saat menyelam di lokasi ICRG di Nusa Dua, Bali.

"Pemandangan di bawah laut menjadi lebih indah, struktur media karang sudah menunjukkan pertumbuhan karang dengan baik dan didatangi ikan-ikan. Tentu saja, ini akan menjadi tujuan wisata baru di Bali. Uniknya, masing-masing spot selam punya tema yang berbeda-beda," kata dia.

Baca Juga: Klaim Abu Janda tak Niat Serang Islam, Ferdinand: Mungkin Keseleo Jempol Saat Respons Narasi Arogan Pihak Lain

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda mengungkapkan selama program berjalan sejak awal Oktober hingga Desember 2020 di Nusa Dua telah menghasilkan 40.686 unit struktur yang terdiri dari rak meja, hexagonal, fishdome, roti buaya, rumah batako, pipa, biorock dan patung.

Sejumlah patung itu, lanjut dia, termasuk patung garuda dan patung-patung adat masyarakat nusantara mencapai 750 buah.

"Saat ini sedang dilakukan pemeliharaan struktur dengan melakukan pembersihan sampah seperti pemotongan kabel ties dan label di struktur heksagonal. Sekarang kalau menyelam di perairan Nusa Dua, anda akan menemukan pemandangan yang berbeda. Struktur terumbu buatan mulai cantik," ujarnya.

Baca Juga: Dewi Tanjung Desak MKD DPR Beri Fadli Zon Sanksi Soal ‘Like’ Konten Pornografi: Pecat!

Lebih lanjut, Huda berharap masyarakat bisa menjaga dan merawat kebun karang yang telah dibangun mengingat program ini memang ditujukan untuk masyarakat Bali, dikerjakan oleh masyarakat Bali dan manfaat jangka panjangnya juga akan dirasakan oleh masyarakat Bali.

Sebagai informasi, ICRG merupakan bagian program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digalakkan pemerintahan pusat sebagai solusi dari dampak pandemi, di antaranya untuk menciptakan lapangan kerja, menjaga ekosistem terumbu karang, serta sebagai lokasi wisata dan edukasi.

Program ICRG dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pulau Nusa Dua, Pandawa, Serangan, Sanur, dan Buleleng.

Baca Juga: Tantang Novel Baswedan Bikin KPK Disegani Lagi, Ferdinand: Periksa APBD DKI Soal Balapan Formula E yang Fiktif

Total dana yang digelontorkan untuk menyukseskan ICRG lebih dari Rp111 miliar, bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. Data yang dihimpun menunjukkan tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan ICRG ini lebih dari 10.171 orang.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah