Mengapa Demokrat yang Harus Diambil Alih? Refly Harun: Kalau Bisa Dilumpuhkan, Oposisi Tinggal PKS Saja

- 1 Februari 2021, 21:42 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /Instagram/@reflyharun.

Baca Juga: AHY Sebut Pelaku Gerakan Politik dari Lingkaran Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Seperti Menabuh Genderang Perang

Sementara PAN, kata Refly, meskipun dia partai di spektrum kanan, tetapi parpol tersebut kanan moderat.

“Dan kita tahu bahwa PAN sudah sangat ‘bersahabat’ dengan pemerintahan Jokowi ini, kita tahu misalnya Zulkifli Hasan sudah mengatakan tidak mendukung yang namanya pembahasan RUU Pemilu, yang tentu ini adalah sikap presiden Jokowi,” ucapnya.

Tindakan Zulkifli Hasan yang merupakan politisi PAN ini senada dengan sinyal yang diberikan oleh Jokowi, yang juga tidak mau ada revisi UU Pemilu.

Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih, Arya Saloka Isyaratkan Sinetron Ikatan Cinta Segera Tamat

“Sebaliknya Demokrat, mereka mengambil sikap, mereka mendukung RUU Pemilu direvisi dan juga Pilkada 2022. Sama seperti dengan sikapnya PKS,” tutur Refly Harun.

Ia lantas menilai upaya mengambil alih Partai Demokrat adalah upaya yang strategis untuk menentukan arah perpolitikan ke depannya.

“Karena kalau misalnya Demokrat bisa dilumpuhkan, maka ya di wing oposisi tinggal PKS saja sendirian,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x