Blak-blakan Sebut Moeldoko Jadi Pihak yang Mau Kudeta Partai Demokrat dari AHY, Andi Arief Ungkap Alasannya

- 2 Februari 2021, 09:44 WIB
Andi Arief sebut Moeldoko sebagai sosok yang akan mengambil alih Partai Demokrat dari AHY.
Andi Arief sebut Moeldoko sebagai sosok yang akan mengambil alih Partai Demokrat dari AHY. /Dok. Pikiran Rakyat

PR DEPOK – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers yang membahas tentang sejumlah agenda penting.

Salah satunya yakni terkait adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan secara paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Kabar tersebut disampaikan AHY secara resmi melalui tayangan virtual dalam kanal YouTube Agus Yudhoyono.

Baca Juga: AHY Klaim Ada Manuver Istana Kudeta Partai Demokrat, Roy Suryo: Semoga Tegar, Cukup Respons dengan 2 Stiker

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief pun turut buka suara terkait pemberitaan yang tengah ramai diperbincangan tersebut.

Melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya @Andiarief__, ia mengaku banyak pihak yang menanyakan pada dirinya soal siapakah pihak yang ingin mengambil alih kepemimpinan AHY.

Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat,” kata Andi Arief sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 2 Februari 2021.

Baca Juga: SBY Beri Pesan untuk Pemegang Kekuasaan, Guru Besar USU: Rupanya Belum Sadar Juga, Jangan Ajari Ikan Berenang

Menurut keterangannya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko adalah pihak yang ingin mengambil alih kekuasaan AHY di Partai Demokrat.

Jawaban saya KSP Moeldoko,” ucapnya dalam cuitan yang sama.

Lebih jauh, Andi Arief juga menjelaskan mengapa dirinya menuding Moeldoko sebagai pihak yang ramai dibicarakan itu.

Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” ujar Andi Arief.

Baca Juga: Mengapa Demokrat yang Harus Diambil Alih? Refly Harun: Kalau Bisa Dilumpuhkan, Oposisi Tinggal PKS Saja

Seperti diketahui, AHY memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya.

“Yakni tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa,” katanya.

Hal tersebut, kata putra Sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dapat mengancam kedaulatan Partai Demokrat.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Andiarief__


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah