“Tak mungkin ada kudeta militer. Di Indonesia demokrasinya sudah terkonsolidasi. Elite, pers, dan civil society kuat,” kata Adi Prayitno, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Disampaikan olehnya, keyakinannya itu muncul berdasarkan beberapa faktor, salah satunya adalah karena demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan sangat baik.
Baca Juga: Singgung Keanggotan Moeldoko di Demokrat, Christ Wamea: Habis Maling Bansos, Mau Maling Partai
Ia menuturkan, kendati Indonesia tidak mempunyai sejarah kudeta militer, namun Tanah Air tetap harus mengantisipasi, salah satunya dengan cara menjauhkan tentara atau aparat dari urusan politik.
“Biarkan mereka bekerja secara profesional, mengurus keamanan dan ketertiban sosial. Tak usah digoda ke politik,” tuturnya.
Pengamat politik itu menyebutkan, ada hal lebih penting yang harus dipikirkan oleh negara ini, yakni krisis kesehatan dan ekonomi.
“Semua pihak mesti solid, jaga sikap, dan setop pertikaian,” papar Adi Prayitno.
Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat politik, Ujang Komarudin, yang mengatakan bahwa jika melihat kondisi politik saat ini, kudeta militer di Indonesia tidak mungkin terjadi.
“TNI masih loyal terhadap presiden. Namun, segala kemungkinan harus tetap diantisipasi,” kata Ujang.