Ia bahkan menilai bahwa gerakan untuk mengkudeta dirinya itu juga mendapat dukungan dari pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam isu yang sedang bergulir ini, nama Moeldoko disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam rencana kudeta tersebut.
Baca Juga: Tak Segera Diselesaikan, Polda Jabar Akan Blokir Kendaraan yang Terjaring Tilang Elektronik
Mengamati hal ini, Yan Harahap turut memberikan komentarnya terkait alasan yang mungkin mendasari alasan Moeldoko yang santer dikabarkan sebagai pihak yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Menurutnya, Moeldoko ingin menggunakan jalan pintas untuk mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024 mendatang.
Pengamatanku.
Mengapa Pak Moeldoko ingin ‘mengambil alih’ @PDemokrat?
Sederhana, karena beliau ingin “jalan pintas” untuk memiliki Partai buat nyapres tanpa perlu ‘berkeringat’, meski itu cara2 inkonstitusional.
Kebayang kan, andai kepilih, punya pemimpin dg mental seperti itu?— ???????????? ????. ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) February 3, 2021
“Pengamatanku. Mengapa Pak Moeldoko ingin ‘mengambil alih’ @PDemokrat? Sederhana, karena beliau ingin “jalan pintas” untuk memiliki Partai buat nyapres tanpa perlu ‘berkeringat’, meski itu cara2 inkonstitusional,” ujarnya dalam cuitan yang lain.
Ia lantas menyinggung soal kemungkinan yang akan terjadi jika Moeldoko benar-benar maju di Pilpres dan memenangkannya.
“Kebayang kan, andai kepilih, punya pemimpin dg mental seperti itu?” lanjut Yan.
Politisi Partai Demokrat itu juga meminta agar Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden fokus dalam menjalani tugasnya dan bekerja untuk rakyat.