PR DEPOK - Memori kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga kini masih dilakukan upaya pencarian oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyampaikan informasi tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR di Jakarta pada Rabu, 3 Januari 2021.
Soerjanto mengatakan, CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mulai dicari secara manual, setelah dihentikannya operasi SAR pencarian pada 21 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Februari 2021, Melihat Rafael Usap Air Mata Andin, Akankah Al Menyerah?
“Pencarian memori CVR dilanjutkan tanpa bantuan underwater location beacon, jadi kami meraba-raba di dasar laut. Ini kesulitan sendiri yang kita hadapi,” ujar Soerjanto, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Dilanjutkannya pencarian CVR, karena benda ini memiliki peranan yang sangat pentingyakni merekam empat kanal suara dalam pesawat, yaitu suara dari mikrofon pilot, suara dari mikrofon co-pilot, suara dari ruang kemudi, kanal cadangan (interphone ruang kemudi dan kabin).
“Pencarian FDR dan CVR merupakan komponen penting dalam investigasi karena merekam data penerbangan, seperti waktu, ketinggian, kecepatan, koordinat dan lainnya,” ujar Soerjanto.
Baca Juga: Resmi Putuskan Bercerai dengan Rohimah, Kiwil: Ada Tiga Belas Tuntutan Semuanya
Sejak 12 Januari 2021 lalu, kotak hitam FDR telah ditemukan, dan telah diunduh. Di dalamnya terdapat 370 parameter, merekam 27 jam penerbangan, 18 penerbangan termasuk Sriwijaya Air SJ 182.