PR DEPOK – Ahli ekonomi Kwik Kian Gie mengatakan di era Presiden RI ke-2 Soeharto lebih bebas berpendapat dibanding era sekarang, di mana saat ini jika tak sepaham dengan pihak tertentu maka akan mendapat masalah.
Kwik Kian Gie juga mengaku bahwa dia belum pernah merasakan ketakutan seperti saat ini bila ingin mengungkapkan pendapat yang berbeda.
Padahal, kata Kwik Kian Gie, maksud dari pendapatnya itu semata-mata hanya untuk memberikan pilihan alternatif terbaik dari suatu masalah yang sedang terjadi.
Baca Juga: Selain Gisel, Ada 3 Nama Lain Disebut dalam Video 38 Menit Milik Nobu
Hal tersebut disampaikan Kwik Kian Gie melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @kiangiekwik pada Sabtu, 6 Januari 2021.
“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah,” kata Kwik Kian Gie.
Pernyataan Kwik Kian Gie pun turut ditanggapi berbagai pihak, salah satunya politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, hal yang diungkapkan Kwik Kian Gie memang benar adanya. Karena, kata Fadli Zon, saat ini demokrasi di Indonesia sedang turun drastis.
“Memang demokrasi kita sedang turun drastis,” ujar Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya.
memang demokrasi kita sedang turun drastis. https://t.co/jx7NbQmszZ— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) February 6, 2021
Selain itu, banyak tanggapan lain dari sejumlah pihak kepada Kwik Kian Gie yang menyarankan agar tak perlu ditanggapi bila ada buzzer yang menyerang.
Untuk itu, kini Kwik Kian Gie kini sedang memikirkan lagi saran tersebut, terkait ke depannya akan diam saja atau tetap memberikan kritik berdasarkan data yang valid.***