PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean baru-baru ini menyoroti penghargaan yang diberikan lembaga internasional TUMI kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjadi salah satu yang dinobatkan sebagai ‘pahlawan’ dalam daftar 21 Heroes 2021 yang dirilis oleh lembaga tersebut.
Anies Baswedan dinilai sukses untuk mengembangkan transportasi di DKI Jakarta meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Merasa tak yakin dengan kredibilitas dari lembaga TUMI ini, Ferdinand menelusuri berbagai akun media sosial milik lembaga yang memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan.
Berdasarkan hasil penelusuran, Ferdinand meragukan kualitas TUMI lantaran akun media sosial lembaga tersebut tak banyak memiliki pengikut atau follower.
“Ini akun Twitter TUMI, follower dan followingnya bikin geli, kupikir dia ikut program Folback,” kata Ferdinand melalui cuitan di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia lantas mengomentari soal banyaknya cuitan ulang (retweet) dan likes yang diperoleh akun Twitter TUMI, yang menurutnya menandakan bahwa lembaga tersebut adalah lembaga kecil.
“Sdh 2 hari 21 Heroes dirilis, ternyata yg komen cm 91, RT 286 dan Like 349. Sungguh ini menunjukkan TUMI cm organisasi kecil dan bkn lembaga internasional yg dikenal,” ucapnya menambahkan.
Ini akun Twitter TUMI, follower dan followingnya bikin geli, kupikir dia ikut program Folback ????
Sdh 2 hari 21 Heroes dirilis, ternyata yg komen cm 91, RT 286 dan Like 349. Sungguh ini menunjukkan TUMI cm organisaai kecil dan bkn lembaga internasional yg dikenal. pic.twitter.com/lWC06VvWZ0— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 7, 2021
Tak hanya itu, Ferdinand juga mengomentari respons para pendukung Anies Baswedan yang begitu membanggakan prestasi Gubernur DKI itu tanpa tahu dari lembaga apa prestasi itu didapatkan.
“Padahal Anies dan pendukungnya sdh sangat bangga menerima penghargaan tersebut. Apa tidak melihat dulu latar belakang lembaganya,” ujar Ferdinand dalam cuitannya yang lain.
Lebih lanjut, ia menyimpulkan bahwa TUMI adalah lembaga yang sekelas dengan LSM kecil di Indonesia. Menurutnya, nama Elon Musk yang banyak disebut-sebut dalam penghargaan ini belum tentu menerima namanya dimasukkan ke daftar yang dibuat lembaga ini.
“Memasukkan nama org hebat sih bebas sj, tp apakah orang itu berkenan dan menerima? Belum tentu,” katanya melanjutkan.
Terlebih, saat Ferdinand melihat kanal Youtube lembaga TUMI ini, yang ternyata hanya memiliki 603 subscriber.
Pria berusia 43 tahun ini semakin yakin bahwa lembaga yang menobatkan Anies Baswedan sebagai pahlawan transportasi ini tidak layak dibanggakan.***