Sentil Anies Baswedan yang Sebut DKI Bukan Lagi Kota Macet, Gilbert: Bukan karena Kebijakannya, Tapi Covid-19!

- 10 Februari 2021, 05:45 WIB
Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (kiri) soroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) yang mengklaim Jakarta sudah keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia pada tahun 2020.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (kiri) soroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) yang mengklaim Jakarta sudah keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia pada tahun 2020. /Dok. Situs Resmi DPRD DKI Jakarta dan ANTARA.

PR DEPOK - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan baru-baru ini memaparkan pencapaian terbaru yang telah diraih wilayah DKI Jakarta.

Adapun pencapaian yang dimaksud adalah di mana wilayah DKI Jakarta telah berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia pada tahun 2020.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa pejabat negara lainnya di Istana Negara, Selasa 9 Februari 2021.

Baca Juga: Soroti Pernyataan Kwik Kian Gie Soal Buzzer, Yan Harahap: Hanya Jokowi, Presiden Sebelumnya Ngapain Aja?

"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakata pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Alhamdulillah di tahun 2020 kita menjadi ranking 31," ujarnya.

Anies Baswedan pun membandingkan pencapaian peringkat DKI Jakarta tahun 2020 dengan tahun 2017, sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pada tahun 2017, peringkat Jakarta berada di urutan nomor empat di dunia, kemudian tahun 2018 menjadi nomor tujuh, dan tahun 2019 berada di nomor 10 sebagai kota termacet di
dunia.

"Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar kalau urusan kemacetan, kita ingin keluar dari 10 besar," kata Anies Baswedan menambahkan.

Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Rakyat, Rocky Gerung: Muke Gile, Bebas Ngomong Tapi Setelahnya Ditunggu Polisi

Tampaknya pencapaian Jakarta yang dipaparkan Anies Baswedan itu mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta,
Gilbert Simanjuntak.

Sebagaimana dilaporkan Pikiran-Rakyat.com di artikel berjudul "Anies Baswedan Sebut Jakarta Bukan Lagi Kota Macet, PDIP: karena Ada Pandemi Covid-19", Gilbert mengklaim bahwa pencapaian Jakarta itu bukan murni usaha terstruktur yang dilakukan Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Gilbert menjelaskan penyebab saat ini wilayah Jakarta tidak macet karena akibat adanya penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Sebut Jokowi Diam Saat Pengkritik Ditangkap, Gus Umar: Alasannya Enggan Intervensi, Lalu Siapa yang Berani?

"Kalau dikatakan DKI Jakarta tidak macet yang layak dapat penghargaan itu ya Covid-19," katanya tegas.

Kemudian, politisi PDIP ini pun menyinggung terkait beberapa kebijakan yang berkaitan dengan mengatasi macet yang selama ini telah diterapkan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kebijakan gubernur mengenai perhubungan itu jak lingko, sepeda masuk tol, ganjil genap sepeda motor, mana yang bermakna mengurangi kemacetan," ujarnya.

Lanjut Gilbert, semua usaha Anies Baswedan untuk mengatasi macet di wilayah Ibu Kota Indonesia ini sangatlah minim.

Baca Juga: Dikemas Layaknya Permen, Pedagang di Malaysia Jual Petai Eceran dengan Harga Rp1.100 Per Biji

"Ada hasil tapi tidak layak mendapatkan penghargaan, bahwa ini tidak macet, betul tidak macet tapi bukan karena ada kebijakan yang dilakukan gubernur, tetapi karena Covid-19. Kalau mau dihargai ya Covid-19 yang dihargai," ucap Gilbert.*** (Amir Faisol/Pikiran Rakyat)

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x