Publik Mulai Ragu pada Komnas HAM, Rocky: Bisa Jadi Ditekan Penguasa atau Memang Hanya Beri Pelayanan Palsu

- 10 Februari 2021, 15:45 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung.
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

Rocky menuturkan, bisa jadi Komnas HAM memang dari awal adalah perpanjangan tangan dari kekuasaan.

“Karena mereka diangkat oleh hasil tukar tambah politik. Jadi hanya dua itu kemungkinannya, dia ketakutan sebagai individu karena memang ditekan, atau ini betul-betul pelayanan palsu terhadap hak asasi manusia,” paparnya.

Baca Juga: Ingatkan Jokowi yang 7 Tahun Pimpin RI Tapi Korupsi Terus Naik, Mardani: Ini Musibah, Sudah Jadi Lampu Merah

Dengan menimbang kemungkinan bahwa Komnas HAM adalah proxy atau perantara pemerintah, Rocky menilai komisi ini dengan kata lain bisa disebut sebagai extension dari kekuasaan.

“Jadi kekuasaan ingin memperlihatkan bahwa ada penghormatan pada HAM maka lembaga Komnas HAM didirikan,” sambungnya.

Sementara itu, terkait dengan adanya ‘penolakan’ dari masyarakat sipil terkait keberadaan Komnas HAM, pengamat politik menganggap hal tersebut sebagai pembusukan politik. Ia menerangkan bahwa institusi-institusi semacam Komnas HAM saat ini sebenarnya tengah membusuk.

Baca Juga: Fakta Unik Aktor Park Eun Seok, Pemeran Logan Lee 'The Penthouse' yang Ajukan Wamil Meski Pernah Berstatus WNA

Pembusukan ini, lanjut Rocky, dapat merembet ke masalah lain seperti salah satunya isu kudeta yang belum lama ini santer dikabarkan akan dilakukan pada Partai Demokrat.

“Itu satu paket dengan lembaga-lembaga yang seharusnya dipakai untuk mengaktifkan akal sehat, mengaktifkan demokrasi, mengaktifkan kesejahteraan dan segala macam. Berbahaya sekali dalam krisis ekonomi , (jika) lembaga-lembaga pemantau HAM seperti Komnas HAM lalu berpikir dan berperilaku diplomatis,” tuturnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x