Novel Baswedan Dipolisikan, Rocky Gerung: Saya Selalu Curigai Ucapan Jokowi, Umpan untuk Pemetaan Sisa Oposisi

- 12 Februari 2021, 18:06 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /Foto: Instagram @rocky_gerung/

“Novel itu bukan lakukan kritik atau penghinaan, justru setelah semua orang ribut, Novel masuk di dalam keributan yang sama,” lanjut dia.

Ia berpendapat bahwa hal itu bukan suatu keributan, tetapi suara hati.

Baca Juga: Guru Honorer Dipecat Kepsek, Andi Rio: Unggahan Gaji Rp700 Ribu Salah Satu Upaya Tuntut Perubahan

“Jadi bagaimana mungkin setiap kali orang mengucapkan kejujuran dari suara hatinya, itu langsung dinyatakan akan diproses,” ujar Rocky Gerung.

Dengan demikian, kata dia, alangkah lebih baik apabila dibuat semacam prinsip keadilan.

“Ini kan berita nasional, jadi kelihatannya bahwa ada sponsor di belakang ucapan Presiden itu, yakni pemetaan politik,” kata akademisi itu.

Baca Juga: Bendungan Cipancuh di Indramayu Amblas, Menteri PUPR: Segera Tangani! Ini Kondisi Mendesak

Di samping perayaan Imlek, ia juga menyinggung satu peristiwa di negeri China ketika awal Revolusi Kebudayaan.

“Mao Tse Tung mengungkapkan suatu prinsip yang dia sebut, ‘Biarkan seribu kembang mekar’. Lalu orang merasa wah Mao Tse Tung sedang memproduksi dan mengaktifkan demokrasi,” ucapnya.

Ternyata, lanjut dia, yang dimaksud Mao Tse Tung adalah, “Silakan semua orang berpikir berbeda”.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x