"Jangan sampai salah mengambil langkah dan kesimpulan karena jelas akan merugikan dan membawa dampak negatif. Atas langkah positif ini saya menyampaikan apresiasi," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjutnya, Sudartono mengingatkan pada pihak manapun agar terus mewaspadai kemungkinan munculnya gerakan sistematik dari manapun terkait isu radikalisme yang bertujuan untuk mendiskreditkan tokoh, ulama, umat bahkan Islam.
Pernyataan tersebut disampaikan karena menurutnya hal itu merupakan bagian dari upaya memecah belah antar elemen bangsa.
"Tidak berlebihan untuk menyebut bahwa spirit Islamophobia sebetulnya sudah muncul dimana-mana dan berkembang antara lain di Indonesia. Dengan dalih radikalisme, ada kemungkinan spirit Islamophobia ini ditebar," ujar Sudartono menjelaskan.
Tak hanya itu, Sudartono bahkan menilai bahwa tuduhan radikalisme yang ditujukan pada Din Syamsuddin berpotensi kuat menumbuhkan spirit Islamophobia.
Dia juga mengungkapkan bahwa setelah Din Syamsuddin, tak menutup kemungkinan tokoh atau ulama kritis lainnya akan dikenakan tuduhan yang serupa oleh kelompok-kelompok Islamophobia ini.
"Oleh karena itu, diperlukan sikap yang adil dari pemerintah," katanya dengan tegas seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara Sabtu, 13 Februari 2021.***