PR DEPOK - Nama Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) belakangan ini tengah ramai diperbincangkan khalayak publik.
Bukan tanpa alasan, publik membicarakan GAR ITB setelah kabar Din Syamsuddin dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mencuat.
Seperti diketahui bersama, GAR ITB menuding Din Syamsuddin sebagai sosok yang pro terhadap radikalisme.
Tak hanya itu, Din Syamsuddin juga dituding telah melanggar kode etik pegawai negeri sipil (PNS) karena kerap serang pemerintah dengan kritikan.
Usai kabar tersebut mencuat luas, tak sedikit tokoh publik dan organisasi kemasyarakatan (ormas) turut melontarkan dukungan kepada Din Syamsuddin. Salah satunya Abdul Mu'ti.
Sekretaris PP Muhammadiyah itu secara terang-terangan memberikan penjelasan mengapa Din Syamsuddin tidak bisa disebut sebagai pendukung radikalisme sebagai tudingan GAR
ITB.
Abdul Mu'ti mengatakan bahwa Din Syamsuddin merupakan salah satu pelopor moderasi bergama serta komunikasi antarumat bergarama.