PR DEPOK - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyayangkan adanya tudingan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin yang disebut seorang yang radikal.
Saleh Partaonan Daulay menyebut bahwa istilah radikal sebenarnya tak selamanya dapat dimaknai buruk, namun saat dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) maka maknanya menjadi jelek dan sangat buruk.
"Istilah radikal tidak selamanya buruk. Namun, ketika dilaporkan ke KASN berarti makna radikal itu menjadi jelek dan buruk. Karena itu, kami tentu merasa bahwa tuduhan itu menyakiti salah seorang tokoh besar Indonesia yang selama ini dikenal sebagai orang yang memberikan keteduhan dan membangun dialog lintas agama, lintas peradaban, bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia internasional," kata Saleh Partaonan Daulay.
Menurut dia, Din Syamsuddin merupakan tokoh yang kerap menggelar dialog antaragama maupun antarperadaban.
Selain itu, kata dia, Din Syamsuddin juga turut terlibat dalam organisasi-organisasi antaragama yang tidak hanya di Indonesia melainkan di dunia Internasional.
Bahkan menurut Saleh Daulay, Din Syamsuddin pernah berbicara dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait membangun hubungan yang harmonis.
''Beliau itu pernah juga bicara di PBB terkait dengan bagaimana Indonesia bisa membangun hubungan yang sangat harmonis, kemudian meningkatkan kohesivitas sosial yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945," kata Saleh Daulay.