Kepala BMKG Peringatkan Potensi Gempa Besar, Berikut Penjelasan Wilayah dan Langkah Antisipasinya

- 19 Februari 2021, 08:12 WIB
Ilustrasi gempa bumi di Kabupaten Garut hari ini Kamis 18 Februari 2021.
Ilustrasi gempa bumi di Kabupaten Garut hari ini Kamis 18 Februari 2021. /tumisu/PIXABAY

PR DEPOK – Terhadap potensi dan resiko gempa besar, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tetap waspada.

Kepala BMKG menjelaskan bahwa atas potensi dan resiko gempa besar, persiapan jalur mitigasi ke daerah yang dianggap aman, terutama yang berada di ketinggian harus dilakukan.

Kepala BMKG mengatakan bahwa meski potensi gempa besar tidak dapat diprediksi, namun dapat diwaspadai.

Baca Juga: Iwan Fals Ciptakan Lagu Kritisi Buzzer Bayaran, Roy Suryo: Alhamdulillah Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

"(Pada dasarnya, red.) Gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai," kata Kepala BMKG dikonfirmasi saat melakukan kunjungan kerja di Pacitan, pada Kamis 18 februari 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat.depok.com dari Antara.

Kepala BMKG menyebutkan, gempa yang terjadi puluhan kali melanda berbagai daerah di Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera dan daerah-daerah di Indonesia Timur sejak sebulan terakhir, bisa jadi pertanda yang harus diwaspadai.

Intensitas kegempaan bahkan disebut Dwikorita meningkat. Selama kurun Januari saja, terjadi 85 kali kejadian kegempaan yang tersebar mulai dari Aceh, Nias, Bengkulu, dan Lampung.

Baca Juga: UI Terima 8.628 Mahasiswa Baru Tahun 2021 untuk Jenjang D3, D4, dan S1, Simak 3 Jalur Penerimaan Ini

Gempa juga melanda daerah pesisir selatan Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jabar, dan Jateng.

Di bagian timur peningkatan kegempaan juga melanda Lombok, Sumbawa, Sumba, hingga Sulawesi, mulai dari Sulbar, Sulteng, Gorontalo, hingga Laut Maluku.

Kepala BMKG menuturkan belajar dari sejumlah kejadian gempa di Tanah Air, guncangan besar tidak terjadi tiba-tiba.

Baca Juga: Izin Keramaian Piala Menpora 2021 Terbit, Teco: Terima Kasih, Kami Bisa Kembali Bekerja di Lapangan

Sikap waspada selanjutnya bisa diwujudkan dengan aktif melakukan pemantauan lapangan. Jalur mitigasi dipersiapkan, rute terpendek ke daerah aman harus dibuat sejak dini supaya proses penyelamatan atau evakuasi warga lebih mudah.

Secara tidak langsung, langkah mitigasi ini terutama berlaku untuk warga pesisir pantai, seperti wilayah Pacitan, Trenggalek, Malang, Jember, Banyuwangi maupun daerah pesisir pantai lain di Jawa maupun luar Jawa yang menjadi jalur kegempaan.

Ia menegaskan pentingnya langkah mitigasi terkait dengan gempa yang berpotensi tsunami.

Baca Juga: Usai Bawa Bayern Muenchen Juara Piala Dunia Antarklub, Benjamin Pavard Dikonfirmasi Positif Covid-19

"Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal 'golden time'-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi," ujarnya.

Kendati begitu, Dwikorita mengimbau warga untuk tidak panik.

Dia meminta masyarakat tetap tenang namun harus memiliki kesadaran dan budaya mitigasi, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi gempa bisa segera menjauh dari pantai dan mencari perlindungan di daerah tinggi.

Baca Juga: Cara Daftar KIP Kuliah 2021 bagi yang Tidak Punya KIP, Berikut Persyaratan Lengkapnya

"Salah satunya dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran pemerintah daerah melalui BPBD setempat," kata Kepala BMKG.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah