Peringatkan Jokowi Soal Tingkat Kepercayaan Rakyat, Rocky Gerung: Bahkan dalam Hal Fundamental, Kesehatan!

- 22 Februari 2021, 16:41 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Rocky Gerung (kanan).
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Rocky Gerung (kanan). /Kolase Instagram.com/@Jokowi, @Rockygerung

PR DEPOK – Baru-baru ini, Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil surveinya terkait program vaksinasi Covid-19.

Hasil survei IPI menunjukan, hanya 55 persen masyarakat Indonesia yang bersedia divaksin Covid-19.

Kemudian, sebanyak 41 persen responden masyarakat tidak bersedia divaksin Covid-19.

Baca Juga: Singgung Dana Formula E, Ferdinand Beri Peringatan Keras ke Anies Baswedan Soal Banjir di Jakarta

Sementara itu, sisanya yakni 4,2 persen masyarakat mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Hasil survei IPI tersebut menyorot perhatian pengamat politik, Rocky Gerung.

Melalui video yang ia unggah di kanal YouTube-nya, ia membeberkan pendapatnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Banjir di Jakarta Kiriman dari Depok, Muannas Alaidid: Beliau Tidak Bisa Kerja

“Kita masih bisa bayangkan ketika jarum (suntik) itu menembus otot lengan kiri Pak Jokowi,” ujar Rocky Gerung pada Senin, 22 Februari 2021 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil risiko dan memberi contoh pada rakyatnya. Dan menurutnya, itu satu hal yang bagus sekali pada waktu itu.

“Tetapi pada saat yang sama, seorang tokoh PDIP di DPR mengucapkan hal yang terbalik, dia tidak mau divaksin,” tuturnya.

Baca Juga: Bandingkan Banjir di Era Ahok dengan Anies, Ferdinand: Sekarang Beda, Tidak Kerja tapi Klaim Berhasil Atasi

Atas hal tersebut, kata dia, publik mempunyai dua sudut pandang yang berbeda.

“Apakah percaya pada jarum suntik yang menembus otot lengan kiri Presiden atau percaya pada ucapan politisi PDIP yang adalah petinggi dari partainya Presiden,” ucap akademisi itu.

Menurutnya, dari awal program vaksinasi tersebut, masyarakat melihat ada hal yang absurd.

Baca Juga: Heran dengan Perilaku Buzzer saat Banjir di DKI Jakarta, Mustofa Nahrawardaya: Kapan Mereka Sibuk Berempati?

Rocky Gerung menilai, seharusnya politisi PDIP, Ribka Tjiptaning menjadi influencer dari Jokowi, karena seperti itulah logikanya.

“Tapi kehebohan itu kemudian berhenti setelah kita masuk dalam hal-hal yang konkret,” tuturnya.

“Sehingga mungkin surveyor ingin mengetahui mengapa soal semacam vaksin yang diselebritikan sebagai terobosan untuk mengatasi Covid-19, sehingga Presiden harus mengerahkan pasukan pengaman Covid-19 itu,” kata Rocky Gerung melanjutkan.

Baca Juga: Soroti Bencana RI, Tamrin Tomagola: Banjir dan Longsor Akibat Hutan Rusak Sejak Rezim Soeharto hingga Jokowi

Akhirnya, lanjut Rocky Gerung, setelah disurvei tidak ada efeknya.

“Saya bantu mengingatkan bagaimana selebrasi pemberian vaksin, termasuk proses pengamanannya itu menjadi berita luar biasa,” ujarnya.

Karena menurutnya, IPI selaku surveyor ingin menguji, setelah selebrasi itu apakah kepercayaan terhadap vaksinasi naik atau justru turun.

Baca Juga: Nilai Anies Jawab Sindiran dengan Prestasi, Mardani Ali: Wajar Diserang, Jadikan Peluang Fokus Atasi Banjir

“Ternyata kepercayaannya hanya naik 2 persen dan itu yang berbahaya,” ujarnya menjelaskan.

Ia menyebut bahwa hal tersebut bukan sekadar pemborosan ekonomi. Kalau orang menolak, lanjut dia, itu artinya vaksin itu lama-lama kadaluarsa, karena tidak ada yang memakai.

“Itu memperlihatkan, bahkan di dalam hal yang paling fundamental yaitu kesehatan, rakyat tidak percaya pada permintaan Presiden,” kata Rocky Gerung.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x