Melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya @RamliRizal, dia menyebut bahwa pernyataan Benny Susetyo tersebut dapat menjadi persoalan di organisasi Gereja Katolik.
“Rompol2 gini bisa jadi persoalan di Organisasi Gereja Katholik,” kata Rizal Ramli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 24 Februari 2021.
Ia menegaskan bahwa Benny Susetyo yang merupakan seorang Romo, tidak boleh berpolitik, terlebih lagi politik kekuasaan.
“Romo nggak boleh ber-politik. Apalagi politik kekuasaan,” ucap menjelaskan.
Akan tetapi, lanjut Rizal Ramli, jika memang ingin berpolitik, ia menyarankan Benny Susetyo menerapkan Teologi Pembebasan ala Amerika Selatan.
Untuk diketahui, Teologi Pembebasan merupakan suatu pandangan politik yang cenderung membela kaum yang terpinggirkan atau biasa disebut kaum marginal.
Menurutnya, apabila Benny Susetyo menerapkan hal tersebut, dirinya bisa jadi akan mendapatkan banyak simpati dari masyarakat, dan bukan menjilat penguasa.
“Tapi kalau ber-politik Theologi Pembebasan ala Amerika Selatan (membela kaum marginal) bakal banyak simpati dari rakyat, tapi bukan jilat penguasa,” ucap dia mengakhiri.
Rompol2 gini bisa jadi persoalan di Organisasi Gereja Katholik.... Romo nggak boleh ber-politik. Apalagi politik kekuasaan. Tapi kalau ber-politik Theologi Pembebasan ala Amerika Selatan (membela kaum marginal) bakal banyak simpati dari rakyat, tapi bukan jilat penguasa.— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) February 23, 2021
***