PR DEPOK – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan istana yang menyebut kerumunan Presiden Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur adalah spontanitas.
Said Didu lantas mengajukan sejumlah pertanyaan yang menurutnya terdapat kejanggalan pada kerumunan yang disebut spontanitas itu.
Pertanyaannya adalah :
1) kok tdk dihentikan oleh petugas ?
2) kok berhenti dan menyambut spontanitas tsb ?
3) kok sdh tersedia souvenir utk dibagi ?
4) kok membagi souvenir ? https://t.co/J9NZFoGVqy— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 24, 2021
“Pertanyaannya adalah : 1. kok tdk dihentikan oleh petugas ? 2. kok berhenti dan menyambut spontanitas tsb ? 3. kok sdh tersedia souvenir utk dibagi ? 4. kok membagi souvenir ?” tutur Said Didu seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @msaid_didu.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan mengenai video yang beredar di media sosial yang menunjukkan antusiasme warga Kota Maumere saat menyambut kedatangan Jokowi, Selasa.
Dia menerangkan bahwa kerumunan yang terjadi saat itu adalah spontanitas yang dilakukan Jokowi untuk menghargai antusiasme masyarakat.
"Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Intinya Presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan," kata Bey dikutip dari Antara.
Peristiwa itu terjadi saat warga berjejer di sepanjang jalan dari Bandara Frans Seda Maumere hingga menuju Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka.