PR DEPOK – Musisi sekaligus kritikus Virgiawan Listanto atau yang akrab disapa Iwan Fals mengungkapkan bahwa ia ingin menyaksikan Presiden Jokowi bisa bertemu dengan pengamat politik Rocky Gerung.
Pertemuan itu, kata Iwan Fals, bisa digunakan untuk beradu argumen atau berdiskusi.
Pasalnya, Rocky Gerung kerap kali mengkritik Jokowi di setiap kesempatan.
Menurut Iwan Fals, mungkin saja dalam pertemuan tersebut ada sisi positif yang bisa diambil dan diterima oleh masyarakat. Selain itu, juga bisa menjadi hiburan yang sehat.
Pernyataan tersebut disampaikan Iwan Fals melalui akun Twitter pribadinya @iwanfals pada Kamis, 25 Februari 2021.
Klo Presiden ada waktu rasanya ingin juga sih menyaksikan Jokowi dan Rocky Gerung berjumpa utk debat atau berdiskusi, karena Bung Rocky kan sering ngritik Presiden Jokowi, kali aja ada manfaat yg bisa diambil, mungkin ini jadi hiburan yg sehat dimasa pandemi seperti ini, oke gak?— ☔ PPKM Mikro ☔ (@iwanfals) February 25, 2021
“Klo Presiden ada waktu rasanya ingin juga sih menyaksikan Jokowi dan Rocky Gerung berjumpa utk debat atau berdiskusi, karena Bung Rocky kan sering ngritik Presiden Jokowi, kali aja ada manfaat yg bisa diambil, mungkin ini jadi hiburan yg sehat dimasa pandemi seperti ini, oke gak?” kata Iwan Fals.
Diketahui, Rocky Gerung merupakan akademisi yang kerap memberikan kritik maupun tanggapan terkait pemerintahan.
Biasanya, ia menyampaikan hal itu melalui kanal YouTube pribadinya Rocky Gerung Official bersama jurnalis senior Hersubeno Arief.
Rocky Gerung juga sering mendapat surat panggilan kepolisian karena ada beberapa pihak yang tidak terima pernyataan Rocky saat mengkritik pemerintah.
Pemikiran Rocky Gerung mulai diperhatikan publik secara luas sejak dia muncul pertama kali di acara televisi Indonesia Lawyers Club di awal tahun 2017.
Saat itu, Rocky Gerung mengkritik pemerintah dengan menyatakan pemerintah sebagai pembuat hoaks terbaik karena memiliki banyak perangkat untuk berbohong.
Sejak itu pula, Rocky Gerung terkenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengkritik pemerintah sehingga sering diundang untuk menjadi narasumber di acara televisi, universitas, dan lain-lain.
Sebagai informasi, Rocky Gerung merupakan lulusan Universitas Indonesia pada tahun 1979.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.
Dia berhenti mengajar karena saat itu keluar UU Nomor 14 tahun 2005 yang terdapat persyaratan seorang dosen harus minimal bergelar magister, sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Rocky Gerung tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat.
Dia juga pernah mengajar pada program pascasarjana. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.***