PR DEPOK – Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul kembali menyampaikan pernyataan tegas terkait peristiwa kerumunan yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana diberitakan, peristiwa tersebut terjadi ketika Jokowi sedang melakukan kunjungan di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ruhut Sitompul menegaskan tidak masuk akal menyamakan peristiwa tersebut dengan kasus kerumunan Habib Rizieq Shihab atau (HRS).
Menurut Ruhut Sitompul, pihak yang menyamakan kedua peristiwa tersebut memakai kacamata kuda.
Hal tersebut dilontarkan Ruhut Sitompul lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul pada Jumat, 26 Februari 2021.
“Yang menyamakan Kunjungan Presiden RI Bpk Joko Widodo ke NTT dgn Kasus HRS mereka2 yg memakai Kaca Mata Kuda,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Tak hanya itu saja, Ruhut Sitompul juga lantas meminta pihak-pihak tertentu untuk tidak nyinyir.
“Jadi sangat berbeda sudah nggak usah Nyinyir,” ujar pria yang merupakan seorang pengacara itu.
Lebih lanjut, Ruhut Sitompul menuturkan bahwa nyinyiran tersebut hanya membuang energi, seperti tong kosong nyaring bunyinya.
“Ngebacot buang2 energi saja atau sama dengan tong kosong nyaring bunyinya MERDEKA,” ujarnya tegas.
Yang menyamakan Kunjungan Presiden RI Bpk Joko Widodo ke NTT dgn Kasus HRS mereka2 yg memakai Kaca Mata Kuda, jadi sangat berbeda sudah nggak usah Nyinyir????Ngebacot buang2 energi saja atau sama dengan tong kosong nyaring bunyinya MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) February 26, 2021
Baca Juga: Moeldoko Minta Tak Ada Pihak yang Menekannya, Yan Harahap: Sombong Banget Seolah Nantangin Pak SBY
Sebelumnya diketahui, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin telah membuat klarifikasi atas kerumunan tersebut.
Bey Machmudin menjelaskan bahwa kerumunan yang terjadi merupakan spontanitas yang dilakukan Jokowi untuk menghargai antusiasme masyarakat.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan Jokowi membagikan souvenir berisi buku, kaos, dan masker kepada warga saat berada di tengah kerumunan tersebut.
Baca Juga: SBY Akui Sulit Dapatkan Keadilan, Gus Nadir: Bapak Beruntung Pernah Berkuasa, Kami Cuma Jadi Rakyat
“Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, souvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Intinya presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan,” ucap Bey Machmudin.***