Network
PR DEPOK - Pengamat politik, Rocky Gerung turut berkomentar terkait lenyapnya nama kader PDIP, Ihsan Yunus dari dakwaan suap bansos.
Disampaikan Rocky Gerung melalui unggahan video di kanal YouTube miliknya, Sabtu 27 Februari 2021, ia mengatakan bahwa hilangnya Ihsan Yunus dari dakwaan merupakan pola yang sama dengan yang dilakukan KPK kepada tersangka kasus suap Harun Masiku.
“Ini satu pola, satu fasilitas (dengan kasus Harun Masiku) sebetulnya. Penghilangan itu dimaksudkan bukan hanya untuk menghilangkan jejak tapi juga untuk menghilangkan hirarki penghukuman,” ujar Rocky sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Sabtu 27 Februari 2021.
Ia menilai bahwa KPK saat ini ingin menunjukkan kepada publik bahwa lembaga antirasuah ini serius memberantas korupsi, namun dengan adanya penghilangan dakwaan ini telah menunjukan bahwa Firli Bahuri cs tak sanggup untuk membasmi koruptor hingga ke akar.
“Jadi terlihat bahwa KPK, baru sekarang kita mengerti tukar tambah politik ketika recruitment KPK itu akan berakibat pada pelemahan penerapan korupsi,” ujarnya melanjutkan.
Menurutnya meskipun dari awal KPK tegas mengatakan bahwa dirinya tak dilemahkan usai revisi undang-undang, tetapi kata Rocky begitu ada tukar tambah politik di DPR maka akibatnya maksimal penegakan hukum KPK hanya setingkat menengah dan tak mungkin sampai pada akarnya.
Baca Juga: KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Gus Umar: Gak Nyangka Profesor Pintar Jadi Koruptor
“Sebab yang bikin perjanjian justru ketua-ketua partai itu dengan KPK melalui seolah-olah ada wawancara, feed and proper segala macam. Jadi baru sekarang pembuktian itu berlangsung bahwa nama seorang tersangka yang muncul dalam pemeriksaan awal akhirnya di-tipe x (dihapus) dari berita acara,” kata Rocky.
