PR DEPOK- CEO dan Founder dari AMI Group dan AMI Foundation, Azzam Mujahid Izzulhaq dengan tegas menolak kebijakan perizinan investasi untuk industri minuman keras di Provinsi Papua.
Azzam mengatakan penolakannya itu di dalam akun Twitter pribadinya @AzzamIzzulhaq, pada Jumat, 26 Februari 2021.
Azzam mengungkapkan bahwa dia bersama timnya selama ini gencar melakukan pendekatan agar minuman keras hilang dari Papua.
"Di Papua, saya bersama Badan Narkotika Nasional juga seluruh komunitas keagamaan, masyarakat dan pemuda gencar melakukan berbagai pendekatan agar minuman keras, narkotika dan obat terlarang 'hilang'," ujar Azzam.
Ia mengatakan bahwa adanya kebijakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perizinan investasi untuk industri minuman keras ini di Papua, membuat apa yang selama ini telah dilakukannya sia-sia.
"Apa yg kami lakukan selama ini menjadi sia-sia jika industri miras malah dibuka," kata Azzam, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @AzzamIzzulhaq.
Di Papua, saya bersama Badan Narkotika Nasional juga seluruh komunitas keagamaan, masyarakat dan pemuda gencar melakukan berbagai pendekatan agar minuman keras, narkotika dan obat terlarang 'hilang'
Apa yg kami lakukan selama ini menjadi sia-sia jika industri miras malah dibuka. pic.twitter.com/XPXdUf5zW0— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) February 26, 2021
Sebelumnya, penolakan juga datang dari anggota Kelompok Kerja Agama MRP, Dorius Mehue, yang juga sebagai Ketua Persekutuan Wanita Gereja Kristen Indonesia. Hal itu diungkapkan dalam cuitan di akun Twitter Azzam.