Dia kemudian menyebutkan jasa ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.
“Menurunkan AHY, saya bilang gini loh 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi begitu saya naik bintang tiga itu presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu. Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. 'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," tuturnya.
Baca Juga: Kemenangan Leicester City Atas Brighton, Membawanya Duduki Posisi Kedua Klasemen Liga Inggris
Jasa SBY yang membuat Gatot Nurmantyo tidak menerima tawaran orang-orang tersebut untuk kudeta Partai Demokrat.
Menurutnya, dia telah dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang amat berjasa dalam hidupnya.
Oleh karena itu tak terpikir di benaknya untuk mengkhianati anak dari orang yang telah membesarkan namanya.
"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?," tutur Gatot Nurmantyo.***