Tolak Tawaran Lengserkan AHY, Gatot Nurmantyo: Saya Dibesarkan SBY, Terus Saya Balas dengan Congkel Anaknya?

- 7 Maret 2021, 11:38 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo. /ANTARA

PR DEPOK – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan dirinya pernah ditawari untuk mengambilalih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat melalui gerakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Pernyataan tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo melalui kanal YouTube Bang Arif pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Awalnya, ia menceritakan bahwa banyak pihak yang bertanya dan datang kepadanya untuk membicarakan soal Partai Demokrat.

Baca Juga: Sebut KLB Sumut Tak Boleh Dilarang, Mahfud MD: Sama dengan Sikap Pemerintah di Era SBY dan Megawati

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang nggak mau. Partai dengan 8% kalau nggak salah kan, besar, kan dia mengangkat presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," kata Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo pun mendengarkan sejumlah visi yang akan dijalankan oleh orang-orang yang merencanakan kudeta tersebut.

"Datang, wah menarik juga saya bilang. Gimana prosesnya? ‘Begini pak, nanti kita bikin KLB’. KLB terus gimana? ‘Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu," ujar Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Cek dtks.kemensos.go.id untu Daftar KPM dengan Cara Ini agar Cair Bansos Maret 2021

Namun tampaknya Gatot Nurmantyo tidak tertarik dengan rencana tersebut.

Dia kemudian menyebutkan jasa ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

“Menurunkan AHY, saya bilang gini loh 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi begitu saya naik bintang tiga itu presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu. Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan. 'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," tuturnya.

Baca Juga: Kemenangan Leicester City Atas Brighton, Membawanya Duduki Posisi Kedua Klasemen Liga Inggris

Jasa SBY yang membuat Gatot Nurmantyo tidak menerima tawaran orang-orang tersebut untuk kudeta Partai Demokrat.

Menurutnya, dia telah dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang amat berjasa dalam hidupnya.

Oleh karena itu tak terpikir di benaknya untuk mengkhianati anak dari orang yang telah membesarkan namanya.

Baca Juga: Meski Tak Bisa Larang KLB karena Bukan Masalah Hukum, Mahfud MD Tetap Akui AHY Ketum Partai Demokrat yang Sah

"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?," tutur Gatot Nurmantyo.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah