PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi tiba-tiba buka suara terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2004 silam.
Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @TeddyGusnaidi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Cuitan tersebut ia tulis sebagai balasan dari sebuah cuitan seorang warganet.
Baca Juga: Kemenhub Sebut Bus Sri Padma Kencana yang Kecelakaan di Sumedang Tak Miliki Izin Usaha Pariwisata
Warganet tersebut mempertanyakan, bagaimana bisa figur Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat disebut amatir.
Selain itu, Warganet tersebut juga membandingkan SBY dengan sejumlah pimpinan partai ‘kecil’ yang tidak mempunyai kursi di DPR.
Menurut Teddy, dalam Pilpres 2004 silam, siapapun bisa menjadi Presiden asalkan mencalonkan diri.
Bahkan, ia mengungkapkan bahwa seekor kambing pun bisa diangkat jadi Presiden jika mencalonkan diri.
“2004 jangankan SBY, Kambing aja bisa jadi Presiden jika mencalonkan diri,” kata Teddy pada Jumat, 12 Maret 2021.
Ia pun menilai proses Pemilu tahun 2004 tidak jauh berbeda dengan Pilkada DKI Jakarta yang dimenangkan oleh Anies Baswedan pada 2017 lalu.
“Karena saat itu kejadiannya seperti Pilkada DKI yang dimenangkan Anies,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dewan Pakar PKPI itu juga menjelaskan bahwa SBY terpilih bukan karena prestasinya, dan popularitas SBY yang kecil saat itu.
Baca Juga: Belum Dapat Kuota Internet Gratis Kemendikbud karena Ganti Nomor Ponsel, Lakukan Ini Segera
“SBY dipilih bukan karena prestasinya, SBY tidak populer saat itu,” ucap Teddy menerangkan.
Akan tetapi, menurutnya, SBY dipilih karena pemberitaan heboh mengenai dirinya yang kala itu dituding sebagai “Jenderal kekanak-kanakan”.
Sebagai informasi, istilah tersebut dilontarkan pertama kali oleh Taufik Kiemas, suami Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Taufik Kiemas yang merupakan mantan Ketua MPR itu menyebut SBY sebagai “Jenderal kekanak-kanakan”.
Pernyataan pedas tersebut merupakan respons dari keterangan SBY mengenai dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Keamanan (Menko Polkam) yang beberapa kali tidak diikutsertakan dalam rapat kabinet oleh Presiden Megawati.
2004 jangankan SBY, Kambing aja bisa jadi Presiden jika mencalonkan diri. Karena saat itu kejadiannya seperti Pilkada DKI yang dimenangkan Anies.
SBY dipilih bukan karena prestasinya, SBY tidak populer saat itu. Dia dipilih rakyat karena kasus Jenderal kekanakan-kanakan.. https://t.co/FJrLNAU0Oy— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 12, 2021
“Dia dipilih rakyat karena kasus Jenderal kekanakan-kanakan,” kata Teddy.***