Rifai Darus mengatakan apabila seseorang berbuat salah dan melakukan dosa besar, maka sudah waktunya bertobat.
Ketika kita berbuat salah & dosa besar,maka waktunya bertaubat dgn khusyu’,teteskan air mata & menyesal yg mendlm hanya kpd Allah SWT.
Ktk pak Moeldoko kmdn mendpt Hidayah dari Allah lalu Mundur ,maka terbuka ruang Demokrasi tetap tegak & menjdi pukulan bagi pemberontak.-mrd-— Muhammad Rifai Darus (@RifaiDarusM) March 12, 2021
“Ketika kita berbuat salah & dosa besar,maka waktunya bertaubat dgn khusyu’, teteskan air mata & menyesal yg mendlm hanya kpd Allah SWT,” kata Rifai Darus seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @RifaiDarusM pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Menurutnya, ketika nantinya Moeldoko mendapat hidayah dan kemudian mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, maka ruang demokrasi akan terbuka.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat itu juga menegaskan bahwa ruang demokrasi juga akan tetap tegak dan menjadi pukulan bagi para pemberontak.
“Ktk pak Moeldoko kmdn mendpt Hidayah dari Allah lalu mundur, maka terbuka ruang Demokrasi tetap tegak & menjdi pukulan bagi pemberontak,” tuturnya.***