Ruhut Sitompul Kerap Pindah Partai Politik di Setiap Zaman, Gus Umar: Politikus Lintas Sejarah

- 17 Maret 2021, 11:46 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan70

PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar membagikan kolase foto politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul di media sosial Twitter.

Foto yang diunggah Gus Umar itu memperlihatkan Ruhut Sitompul mengenakan seragam partai politik yang berbeda-beda di setiap era Presiden RI.

Foto pertama di zaman Presiden Soeharto, terlihat Ruhut Sitompul memakai almamater Partai Golongan Karya (Golkar).

Baca Juga: Jubir Kemenkes Tegaskan Sertifikat Vaksinasi Belum Bisa Dijadikan Syarat Perjalanan

Kemudian foto kedua di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ruhut Sitompul mengenakan seragam Partai Demokrat.

Sementara di foto ketiga yakni saat Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden, lagi-lagi Ruhut Sitompul berganti partai dan menggunakan seragam PDI Perjuangan.

Dalam foto tersebut juga terdapat narasi yang berisi bahwa Ruhut Sitompul merupakan “politikus sepanjang zaman”. Sedangkan Gus Umar menyebutnya sebagai politikus lintas sejarah.

Baca Juga: Sidang Perdana Gugatan Jhoni Allen ke AHY, Riefky Harsya, dan Hinca Pandjaitan Digelar Siang Ini

Politikus lintas sejarah,” kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @UmarChelsea75 pada Selasa, 16 Maret 2021.

Sebagai informasi, Ruhut Sitompul merupakan seorang pengacara, pemain sinetron, dan politikus Indonesia.

Saat pertma kali terjun ke dunia politik, Ruhut Sitompul bergabung di Partai Golkar pada terhitung pada tahun 1983–2004.

Baca Juga: Belum Lolos Kartu Prakerja Gelombang 1-14? Berikut Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Daftar Kartu Prakerja

Kemudian pindah ke Partai Demokrat pada 2004–2014 hingga kini bergabung bersama PDI Perjuangan terhitung mulai tahun 2016.

Saat masih terdaftar sebagai kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat, bahkan sempat terlibat isu rasisme dalam Pemilu 2009.

Ruhut Sitompul yang bergabung sebagai koordinator tim sukses SBY-Budiono kala itu, melontarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah debat tim sukses.

Baca Juga: Pria Beristri Diamankan Polisi Usai Diduga Berhubungan dengan Anak di Bawah Umur hingga Melahirkan di Sekolah

Dalam acara yang sama, hadir juga Fuad Bawazier yang mewakili tim sukses Jusuf Kalla-Wiranto, serta Permadi mewakili tim sukses Megawati-Prabowo.

Lantas Ruhut melontarkan pernyataan bahwa "Arab tidak pernah membantu Indonesia" yang sontak menimbulkan kecaman masyarakat, khususnya keturunan Arab dan sejumlah masyarakat yang beragama Islam.

Sementara itu, di dunia hukum, Ruhut Sitompul juga termasuk sosok pengacara yang sigap menangani kasus-kasus kontroversial.

Baca Juga: Mengaku Bela AHY karena Dizalimi, Husin Shihab ke Munarman: Bohong Nih! FPI kan Berjaya di Masa SBY

Kasus kontroversial itu di antaranya saat dia bersama dengan pengacara Hotma Sitompul, menjadi pengacara Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung.

Kemudian saat menjadi pengacara sejumlah yayasan milik mantan Presiden Soeharto saat semua orang menghujat Orde Baru.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah