PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti soal Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang disanjung-sanjung Jusuf Kalla atau JK.
Diketahui sanjungan JK terhadap Anies Baswedan itu karena telah membantu pengelolaan masjid dengan memberikan bantuan Rp100 miliar setiap tahunnya.
Sanjungan tersebut dilontarkan JK usai mengukuhkan kepengurusan Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah DKI Jakarta di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.
"Ucapan terima kasih kepada Pak Gubernur DKI karena Pemda DKI yang paling banyak memberikan bantuan pengelolaan masjid di Indonesia ini secara provinsi."
"Jadi Rp100 miliar setahun diberikan hanya untuk membantu masjid, membantu imam, membantu pengelola-pengelolaan masjid dan sampai marbot masjid dibantu agar terjadi kelancaran," kata JK.
Tampaknya sanjungan JK terhadap Anies Baswedan yang sudah membantu pengelolaan masjid itu turut mengundang sorotan Ferdinand Hutahaean.
Melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Ferdinand mengatakan bahwa uang yang diberikan untuk membantu pengelolaan masjid itu bukan pribadi Anies Baswedan melainkan uang rakyat.
"Pak JK yth, uang tersebut uang rakyat bkn uang pribadi @aniesbaswedan yg seolah itu kemurahan hati Anies yg hrs dipuji," kata Ferdinand sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Dalam cuitan yang sama, Ferdinand pun menyinggung soal kasus dugaan korupsi dana Formula E dan Rumah DP Rp0 yang diduga bernilai triliunan.
"Lagipula bantuan APBD tersebut tak bisa menghilangkan peristiwa dugaan korupsi dana Formula E dan Rumah DP Rp0 yg Triliunan Rupiah," ujar Ferdinand secara tegas.
Pak JK yth, uang tersebut uang rakyat bkn uang pribadi @aniesbaswedan yg seolah itu kemurahan hati Anies yg hrs dipuji.
Lagipula bantuan APBD tersebut, tak bisa menghilangkan peristiwa dugaan korupsi dana Formula E dan Rumah DP 0% yg Trilliunan Rupiah.
https://t.co/vEUN1doKwg— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 18, 2021
Seperti diketahui, Ferdinand cukup vokal menyuarakan agar Anies Baswedan transparan terkait dana Formula E, dan juga vokal terhadap dugaan kasus korupsi Rumah DP Rp0.
Bahkan, Ferdinand sempat menantang Novel Baswedan untuk mengusut tuntas APBD DKI Jakarta demi menaikkan angka IPK dan membuat KPK kembali disegani oleh para koruptor.
"Hei Novel, kalau kau ingin IPK naik dan @KPK_RI kembali disegani ditakuti, maka segeralah periksa APBD DKI Jakarta yang digunakan memperkaya pihak lain atas nama Balapan Formula E yg tdk pernah terlaksana alias Fiktif. Padahal uang keluar sdh Trilliunan,” ujar Ferdinand.***