"Coba lihat India 59 ribu kasus harian, Brazil 90.500 kasus harian, Amerika Serikat 66 ribu, ini harus menjadi kehati-hatian kita semua jangan merasa sudah 5.000 langsung kewaspadaan kita, dan kita lengah, hati-hati," ucap Presiden menegaskan.
Tidak hanya itu, menurut Presiden Jokowi, harus lebih waspada akan virus SARS-CoV-2.
"Barang ini tidak kelihatan, di mana juga kita tidak tahu, lewatnya apa kita tidak tahu media penularannya juga kita tidak tahu, sebab itu satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah," katanya.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 bukan hanya mengurus soal kesehatan, tapi juga terkait dengan pertumbuhan ekonomi kota, kabupaten, provinsi hingga ekonomi nasional.
"Tidak mudah. begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip Covid-nya naik tidak? Begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu. Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas, dicek betul ada kasus harian naik atau tidak? Begitu naik, hati-hati harus ada kebijakan yang cepat, begitu juga kalau buka pasar, kalau Covid-nya kok naik 2 kali langsung setop, kalau tidak, Covid tidak dapat karena naik terus, ekonomi juga tidak dapat turun terus," ujar Jokowi menjelaskan.
Pada Musyawarah Nasional V APKASI Tahun 2021 ini dihadiri oleh Ketua APKASI Abdullah Azwar Annas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta jajaran pengurus APKASI yang hadir di istana maupun melalui konferensi video.***