PR DEPOK – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie mengutuk keras pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Minggu pagi.
Menurut Jimly, aksi yang dilakukan itu adalah tindakan biadab yang menjadi musuh semua agama. Sehingga, lanjut dia, tidak perlu dikaitkan dengan kelompok-kelompok tertentu.
Pernyataan tersebut disampaikan Jimly melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @JimlyAs pada Minggu, 28 Maret 2021.
Baca Juga: Cara Cek Kartu Prakerja Lolos atau Tidak Bisa Dilakukan dengan 2 Cara Berikut
“Bom bunuh diri di Gereja Kathedral Makasar, biabad!! Baik a.n. pribadi maupun Ketua Umum ICMI, Ketua Pembina YPI/Masjid Al-Azhar Jkt, dlsb sy ikut mengutuk pelakunya & aktor yg trlibat di belakangnya. Tidak usah asosiasikn ini dg kelompok trtentu. Kebiadaban ini musuh smua agama,” tulis Jimly.
Selain itu Jimly juga mengajak masyarakat untuk turut mendoakan seluruh jemaah Gereja Katedral Makassar maupun umat Kristiani lainnya agar diberikan kesabaran menghadapi musibah ini.
Jimly menambahkan, masyarakat pun harus memberikan kepercayaan kepada aparat yang saat ini sedang mendalami jaringan pelaku.
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Amankan TKP Pascaledakan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar
“Kpd jamaah gereja kathedral Makasar & semua umat Kristiani dimana saja berada, kt doakan dpt brsabar menerima musibah ini & mberi kpercayaan kpd aparat yg bertgjwb mengenai hal ini utk brtindak sbgmn mestinya,” ujar Jimly.
Sebagai informasi, pascaledakan bom di Makassar, aparat kepolisian setempat akan meningkatkan operasi rutin guna mengamankan tempat ibadah umat Nasrani yang tengah bersiap memperingati wafat Isa Al Masih.
"Asisten Operasi Kapolri nanti akan memberikan petunjuk ke wilayah terutama yang berkaitan dengan wafatnya Isa Al Masih dan kemudian ada kegiatan paskah," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Selain itu, jajaran Polri juga melakukan pengawasan di wilayah-wilayah yang menjadi kantong terorisme yang pernah dilakukan penangkapan selama operasi pencegahan dan penanggulangan terorisme sejak Januari hingga Februari 2021.
"Tentunya bagian dari identifikasi penyidik nanti ada beberapa lokasi di seluruh Indonesia jadi fokus dari pada penyidik Densus, apakah nanti dari hasil keterangan yang kami himpun, nanti apakah ada kaitan dengan yang terjadi di Makassar," terang Argo.
Diketahui, ledakan dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.20 WITA di gerbang masuk Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Fadli Zon: Heran Masih Ada aja 'Teroris'
Pada saat ledakan terjadi, Gereja Katedral sedang peralihan usai melaksanakan misa Minggu Palma.
Bom bunuh diri di Gereja Kathedral Makasar, biabad!! Baik a.n. pribadi maupun Ketua Umum ICMI, Ketua Pembina YPI/Masjid Al-Azhar Jkt, dlsb sy ikut mengutuk pelakunya & aktor yg trlibat di belakangnya. Tidak usah asosiasikn ini dg kelompok trtentu. Kebiadaban ini musuh smua agama.— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) March 28, 2021
Misa Minggu Palma adalah ibadah menandai awal pekan suci jelang kebangkitan Isa Al Masih.***