Moeldoko Ungkap KLB PD Demi Selamatkan Negara, Yan Harahap: Halusinasi, Internal Partai Bukan Urusan Anda!

- 28 Maret 2021, 19:15 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap.
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap. /instagram/@yanharahap.

PR DEPOK – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko akhirnya mengungkapkan alasan dirinya menerima permintaan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Awalnya, Moeldoko mengatakan bahwa terdapat perubahan arah di dalam tubuh Partai Demokrat sehingga menimbulkan kekisruhan di antara para kader yang saat ini menjadi bagian kelompok KLB.

Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat,” tegas Moeldoko seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Akui Tak Mudik Lebaran Sejak Tahun Lalu, Gus Umar: Sekarang Ada Larangan Mudik oleh Pemerintah, Aku Kudu Piye?

Moeldoko menjelaskan, di Partai Demokrat sedang terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan yang terstruktur dan menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa,” ungkap Moeldoko.

Menurut Moeldoko, hal itu lah yang membuat dirinya mengambil keputusan menerima permintaan para penggagas KLB untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Lukman Hakim: Dibanding Melarang, Pengaturan dengan Prokes Ketat Lebih Maslahat

Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB,” terang Moeldoko.

Selain itu Moeldoko juga mengaku khilaf atas keputusannya tersebut yang tanpa restu keluarga. Meski begitu, dia mengaku tidak menyesal karena sudah terbiasa mengambil risiko untuk kepentingan negara.

Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini,” tutur Moeldoko.

Baca Juga: Meski Telah Disita Kejagung, Manajemen Sebut Hotel Maestro Pontianak Masih Beroperasi

Pernyataan Moeldoko yang sudah ditunggu-tunggu banyak pihak ini pun lantas menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap.

Yan Harahap menilai pernyataan Moeldoko tidak jelas. Menurutnya, Moeldoko merupakan pihak eksternal yang tidak layak jika ikut campur persoalan ideologis Partai Demokrat.

Tanggapan tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tenang Pasca Bom Bunuh Diri, Jokowi: Negara Jamin Keamanan Umat untuk Ibadah Tanpa Rasa Takut

Tak jelas apa yg diucapkan Moeldoko ini, ngambang, kayak org berhalusinasi. Anda org luar sok2an ngurusi ideologis Partai org. Andai ada masalah internal PD, bukan urusan Anda!” ujar dia.

Lantas dia pun menyinggung julukan yang akan terus melekat pada Moeldoko, yakni sebagai pembegal partai orang lain.

Ingat, bagi kami, julukan ‘Begal Partai’ akan melekat pada diri anda selamanya. Shame on you Moeldoko!” jelas Yan Harahap.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter istagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah