Jangankan melakukan kejahatan, Hilmi mengatakan bahwa rumput saja dilindungi dan tak boleh dirusak oleh peserta 212.
Bahkan menurutnya pasangan pengantin nasrani yang hendak menuju gereja saja dikawal oleh mereka.
"Rumput aja ga blh dirusak, pasangan nasrani dikawal smp gereja," ujar Hilmi menambahkan.
Dengan hal-hal tersebut ia lalu melayangkan pertanyaan seolah heran dengan tuduhan teroris yang disematkan pada alumni 212 dan FPI.
"masa skrg diblg ngebom gereja ?," katanya.
Logikanya bagi kalian yg blg teroris itu kadrun, atau gampangnya FPI & alumni 212 deh..klo dulu jutaan orang mau jahat, bayangkan apa yg terjadi ? Dulu itu Presiden hadir & semua aman. Rumput aja ga blh dirusak, pasangan nasrani dikawal smp gereja, masa skrg diblg ngebom gereja ?— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) March 30, 2021
Seperti diberitakan sebelumnya, usai insiden bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral, Kota Makassar, tim Densus 88 dan aparat keamanan lainnya menyelidiki lebih dalam terkait pelaku dan jaringan yang terlibat dalam aksi tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya mengungkapkan bahwa kedua pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Di sisi lain, Densus 88 Polri juga berhasil menemukan atribut FPI dalam proses penggeledahan di kediaman tersangka teroris di Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.