Sebut Said Aqil Kencang Bicara Radikalisme Usai Jadi Komut KAI, Christ: Semakin Tua Harus Bijak Bukan Jahat

- 31 Maret 2021, 08:09 WIB
Christ Wamea (kiri) sentil Said Aqil (kanan) soal isu radikalisme.
Christ Wamea (kiri) sentil Said Aqil (kanan) soal isu radikalisme. /Dok. ANTARA/Reno Esnir dan Twitter/@PutraWadapi.

PR DEPOK – Tokoh Papua Christ Wamea turut mengomentari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj dalam menyikapi penyebaran terorisme di Indonesia.

Christ Wamea menilai, setelah diangkat menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Said Aqil terlihat lebih kencang bicara soal radikalisme.

Lantas, Christ Wamea menyinggung apabila Said Aqil diberikan jabatan yang lebih tinggi, maka bisa saja akan sangat kencang lagi serukan radikalisme terhadap para ulama.

Baca Juga: Benny Harman Kecam Pemberian Cap Radikal: Pakai Isu Radikalisme untuk Matikan Lawan Politik adalah Hate Crime

Menurut Christ Wamea, di usia Said Aqil yang tidak lagi muda, lebih baik bijak dalam menanggapi persoalan sensitif yang terjadi belakangan ini.

Komentar tersebut disampaikan Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Selasa, 30 Maret 2021 kemarin.

Setelah jadi Komut KAI lbh kencang bicara radikalisme. Apalagi Klu dikasih jabatan Menag berarti sgt kencang bicara radikalisme. Bisa2 semua ulama dituduh sebarkan radikalisme. Semakin tua itu sehrsnya semakin bijak bukan semakin jahat,” kata Christ Wamea dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Bandara Kertajati Dijadikan Bengkel Pesawat, Gde Siriana: Kira-kira Ibu Kota Baru Bisa Jadi Apa Ya?

Sebelumnya, Said Aqil mengatakan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret menunjukkan bahaya laten terorisme masih mengancam Indonesia.

Bahaya laten yang dihadapi Indonesia, kata dia, bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," ucap Said Aqil seperti dikutip dari Antara.

Menurut informasi yang diperolehnya, tambah dia, masih ada enam ribu pelaku terduga terorisme yang belum tertangkap oleh kepolisian.

Baca Juga: Gunakan Darah Manusia Asli, Nike Gugat Perusahaan Pembuat Model 'Satan Shoes'

Said Aqil pun menduga kelompok teroris ini merupakan bagian dari jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD).

Kelompok itu bisa lebih ekstrem dibandingkan Jamaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir karena JAD beranggapan, seluruh pihak yang berseberangan dengan mereka adalah kafir.

"Beda dengan Ansharut Tauhid, JAT Abu Bakar Baasyir itu yang disasar nonmuslim, gereja, nonmuslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal darahnya," ujarnya menambahkan.

Said Aqil pun meminta aparat kepolisian agar tidak ragu dalam menindak kelompok maupun jaringan terorisme di Indonesia.

Baca Juga: Akui Siap Maju Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kalau Jalannya Terbuka Saya Bismillah

Apalagi, agama Islam dan Alquran tidak pernah mengajarkan untuk melakukan aksi kekerasan, apalagi aksi terorisme hingga membunuh orang lain.

"Saya harap kepada polisi tidak ragu, gamang dalam memberantas terorisme. Kalau mau dalil, saya kasih dalilnya," ucap Said Aqil secara tegas.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA Twitter @PutraWadapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah