“Krn sistem demokrasi memungkinkan digunakannya kebebasan utk nyebarkan ideologi mrk,” ucapnya menambahkan.
Lebih jauh, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga (Unair) itu juga mengungkapkan, apabila kelompok teroris tersebut ditindak maka aktivis HAM akan cenderung ‘melindunginya’.
“Saat ditindak, aktivis liberal & HAM cenderung ‘melindunginya’,” ujar Henry Subiakto secara tegas.
Oleh sebab itu, pria yang juga merupakan mantan aktivis itu mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi hambatan dalam menghadapi isu terorisme.
“Itulah problema menghadapi radikalisme,” katanya mengakhiri cuitan.
Teroris & kaum pembenci demokrasi itu ironisnya justru berkembang di negara yg bebas. Krn sistem demokrasi memungkinkan digunakannya kebebasan utk nyebarkan ideologi mrk. Saat ditindak, aktivis liberal & HAM cenderung “melindunginya”. Itulah problema menghadapi radikalisme.— Henry Subiakto (@henrysubiakto) April 1, 2021
***