“Semua yg bersyahadat itu Muslim tapi belum tentu Mu’min. Iman tak bisa diukur krn tak tampak,” ucapnya menjelaskan.
Lebih lanjut, ia lantas menyinggung pernyataan Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan.
Ia menegkritik Haikal Hassan yang menyebut bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut bukan seorang muslim.
“Jadi kalau ada orang seperti Haekal Hasan yg sebut pembom teroris itu bukan Muslim namanya jahil murokkab, compounded ignorant atau bodoh dobel,” tuturnya.
Maka dari itu, Abdillah Toha meminta semua pihak untuk mencari cara bagaimana mencegah kasus terorisme di masa mendatang.
“Sekarang tinggal bagaimana mencegah teroris mendatang,” katanya.
Ia juga menuding bahwa para pemuda yang melakukan aksi teror adalah korban dari para pendakwah yang menyampaikan wacana kekerasan.
“Para pemuda tolol ini korban ustad2 radikal yg mendakwahkan kekerasan,” ujarnya lagi.
Islam itu sisi zahir sdg iman sisi batin.Semua yg bersyahadat itu Muslim tapi belum tentu Mu’min. Iman tak bisa diukur krn tak tampak. Jadi kalau ada orang seperti Haekal Hasan yg sebut pembom teroris itu bukan Muslim namanya jahil murokkab, compounded ignorant atau bodoh dobel.— Abdillah Toha (@AT_AbdillahToha) March 31, 2021
Tidak hanya itu, ia menyebut bahwa upaya represif yang selama ini dilakukan tidak cukup untuk mencegah kasus terorisme.