Sebut Buzzer Bisa Dikategorikan Radikal dan Teroris, Haris Pertama: Banyak Intelektual Takut dan Rasa Diteror

- 9 April 2021, 16:30 WIB
Ketua Umum KNPI, Haris Pertama.
Ketua Umum KNPI, Haris Pertama. /Twitter @knpiharis

PR DEPOK - Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, menilai bahwa buzzer juga sebenarnya bisa dikategorikan sebagai kelompok radikal dan teroris.

Menurutnya, buzzer yang kerap menyasar tokoh-tokoh pengkritik pemerintah itu kadang membuat kaum intelektual ketakutan.

"BuzzerRP juga bisa dikategorikan kelompok RADIKAL dan TERORIS, Karena banyak kaum intelektual yang ketakutan, ngeri dan merasa di TEROR sama mereka. Bener ga ya pemikiran saya ini ???" ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Sekitar Kaki Gunung Ile Boleng Waspadai Banjir Susulan yang Diawali Gempa

Isu terorisme saat ini memang tengah menjadi sorotan publik usai insiden teror di Gereja Katedral, Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021, dan teror di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021.

Usai terjadinya aksi teror di dua tempat berbeda itu, Detasemen Khusus atau Densus 88 Polri menggencarkan penelusuran jaringan terorisme, dan melakukan sejumlah penangkapan terduga teroris.

Kabar terbaru yang datang dari Densus 88 menyebutkan bahwa tim anti teror tersebut masih memburu tiga dari empat terdugaa teroris di Jakarta.

Baca Juga: Heran Refrizal Desak Bebaskan Habib Rizieq Demi Keadilan, Ferdinand: Zal, Gunakan Hati Nuranimu Sebelum Bicara

Keempat orang terduga teroris itu telah dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Rabu, 3 April 2021.

Disampaikan oleh Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, keempat orang yang terdaftar di DPO itu, yakni berinisial YI, AN, ARH, dan NF.

"DPO tersebut ada empat atas nama YI, AN, ARH, dan NF," ujar Ahmad Ramadhan dalam keterangannya.

Satu dari keempat DPO itu, lanjutnya, yang berinisial AN telah berhasil ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror.

Baca Juga: Heran Refrizal Desak Bebaskan Habib Rizieq Demi Keadilan, Ferdinand: Zal, Gunakan Hati Nuranimu Sebelum Bicara

"Dari keempat DPO tersebut terduga berinisial AN telah ditangkap, sehingga dari empat DPO tersebut tinggal tiga DPO yang masih belum ditangkap," tuturnya menambahkan.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak Mabes Polri, para terduga teroris yang telah ditangkap di wilayah Bekasi, Jakarta, dan Tangerang, belum bisa dipastikan keterkaitannya dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau Jamaah Islamiah.

Ahmad Ramadhan menuturkan, tim Densus 88 tengah melakukan operasi pencegahan dan penanganan terorisme di Jakarta.

Baca Juga: Pakar: Vaksinasi Covid-19 Aman Dilakukan Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

"Sehingga sampai saat ini di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sudah 10 tersangka terorisme ditangkap oleh Densus 88," ujarnya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @knpiharis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x