PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali membubuhkan kritik pada pembangunan Tugu Sepeda di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Diketahui, beberapa pihak menilai pembangunan Tugu Sepeda dengan anggaran Rp800 juta itu seharusnya tak menyentuh anggaran daerah.
Sebagai informasi, pembangunan Tugu Sepeda mulanya berawal dari semangat Pemprov DKI Jakarta yang gencar mengampanyekan budaya bersepeda.
Hal itu juga didukung oleh jumlah pesepeda yang mengalami kenaikan pesat sejak masa pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa pembangunan Tugu Sepeda ini merupakan bagian dari pembuatan jalur sepeda permanen.
Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan keberpihakan ibu kota pada kalangan masyarakat yang gemar bersepeda.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa dana Rp800 juta yang disiapkan untuk pembangunan Tugu Sepeda tidak berasal dari anggaran pemerintah daerah, melainkan dari pihak ketiga yakni swasta.
Menanggapi hal demikian, Ferdinand pun diduga menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selaku pemimpin daerah.
Ferdinand mempertanyakan nalar Anies Baswedan yang membangun sebuah tempat selfie dengan dana Rp800 juta.
Selain itu, Ferdinand menilai bahwa Tugu Sepeda telah ‘mengotori’ kebesaran nama Jalan Sudirman dengan ban sepeda.
“Selamat pagi Jakarta, apa kabar nalar pemimpinmu yg bangun tempat selfie dgn nilai 800 Juta dan mengotori kebesaran nama Jl Sudirman dgn ban sepeda?” kata Ferdinand dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
Tidak hanya itu, Ferdinand juga mempertanyakan kabar Anies Baswedan yang dinilai menggunakan retorika menipunya dengan mendirikan KPK DKI. Padahal menurutnya, korupsi sudah terjadi secara terang benderang.
“Apa kabar Gubernurmu dgn retorika menipunya mendirikan KPK DKI, sementara korupsi terjadi terang benderang?” ucapnya seraya bertanya di cuitan lainnya.
Selamat pagi Jakarta, apa kabar nalar pemimpinmu yg bangun tempat selfie dgn nilai 800 Juta dan mengotori kebesaran nama Jl Sudirman dgn ban sepeda?
Apa kabar Gubernurmu dgn retorika menipunya mendirikan KPK DKI, sementara korupsi terjadi terang benderang?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 9, 2021
Ferdinand kembali menyemprot Anies Baswedan yang dinilai membela para koruptor dengan menyebut tindak korupsi terjadi karena kebutuhan hidup layak.
“Gubernur koq nalarnya sempit bahkan berupaya membela koruptor. Menyebut korupsi terjadi karena kebutuhan hidup adalah bentuk pamer kesesatan berpikir,” ujarnya.
Ferdinand lantas berharap dana Formula E yang berjumlah triliunan rupiah bukan digunakan untuk kebutuhan hidup.
“Mudah2an Dana Formula E yang sudah keluar Trilliunan Rupiah itu bukan karena kebutuhan hidup!” katanya tegas.
Gubernur koq nalarnya sempit bahkan berupaya membela koruptor. Menyebut korupsi terjadi karena kebutuhan hidup adalah bentuk pamer kesesatan berpikir.
Mudah2an Dana Formula E yang sudah keluar Trilliunan Rupiah itu bukan karena kebutuhan hidup..!!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 9, 2021
***