PR DEPOK - Yeremias Patong (19), seorang remaja yang selamat dari bencana, masih mengingat betapa mengerikan tanah longsor yang melanda Desa Waimatan, salah satu wilayah yang terdampak siklon tropis Seroja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 01.30 WITA.
Ia mengisahkan bahwa detik-detik sebelum longsor melanda desa mereka, terdengar gemuruh dari arah Gunung Ile Ape yang merupakan salah satu gunung aktif di Lembata, NTT.
"Saat itu kami baru saja merayakan malam Paskah dari kampung sebelah sekitar jam 19.00 sampai 21.00 Wita. Tiba-tiba dengar suara gemuruh dari gunung," kata Yeremias sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Enzy Storia Akui Dirinya Pernah Ditawari untuk Menjadi Wanita Simpanan Saat Dirinya Merintis Karir
Ia menjelaskan bahwa ketika longsor terjadi, ia berusaha menyelamatkan diri lebih dahulu dengan berlari dari atap ke atap rumah tetangganya hingga sampai di lereng bukit yang dirasa aman.
Yeremias mengisahkan bahwa pada waktu kejadian, tidak ada suara siapapun yang meminta pertolongan.
"Saat itu desa kami sunyi. Cuma suara gemuruh saja. Tidak saya dengar keluarga saya yang minta tolong. Mereka seperti dikubur begitu saja," katanya menambahkan.