Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya, Adhie Massardi pun melontarkan pendapatnya.
Ia menilai bahwa penggunaan nama salah satu tokoh UEA yang masih hidup terlalu sederhana.
“Penjelasan gunakan nama tokoh UEA yg masih hidup terlalu sederhana,” tulis Adhie Massardi melalui akun Twitter @AdhieMassardi pada Senin, 12 April 2021.
Menurutnya, apabila pemerintah Indonesia berniat untuk menjaga hubungan baik kedua negara, bisa digunakan nama lain untuk penamaan jalan tersebut.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Jumhur Hidayat Ditetapkan Majelis Hakim Berlangsung pada 15 April 2021
“Jika hanya utk jaga hubungan baik, kan bisa pakai nama lain,” tuturnya.
Ia lantas memberi contoh, yakni seperti penamaan Jalan Casablanca di salah satu kawasan ibu kota.
“Contoh Jl Casablanca krn Jakarta sistercity ibukota Maroko,” ucap Adhie Massardi lagi.
Tidak hanya itu, ia mempertanyakan apa maksud dari pengubahan nama jalan tersebut di tengah gelombang ‘anti-kadrun’.