Nicho Silalahi Sebut Jokowi Mending Bubarkan KPK daripada Kemenristek: Sebab Ada SP3 dan 'Kecolongan' Barbuk

- 14 April 2021, 10:36 WIB
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi.
Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi. /Instagram @nicho_silalahi

PR DEPOK – Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Nicho Silalahi tampak tidak setuju dengan pembubaran Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Pasalnya, kata dia, bagaimana cara bangsa ini mau revolusi ke industri 4.0 jika Kemenristek saja dibubarkan.

Hal tersebut disampaikan Nicho Silalahi melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @Nicho_Silalahi pada Rabu, 14 April 2021.

Baca Juga: Sebut Jokowi Tak Berwenang Hapus atau Bentuk Kementerian Baru, Ali Syarief: Itu Artinya Pelanggaran UU!

Baca Juga: Singgung Soal SP3 dan Buron yang Sulit Ditemukan, Mardani Ali: Pelemahan KPK itu Nyata, Jangan Menutup Mata

Gimana mau revolusi 4.0 pak @jokowi kalau @KemenristekBRIN di BUBARKAN?” ujar Nicho Silalahi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih baik membubarkan Komnas HAM, OJK, Kominfo, karena dianggap hanya membuang anggaran negara.

Mending bapak BUBARKAN saja @KomnasHAM, @ojkindonesia, @kemkominfo, sebab lembaga itu tidak guna lagi dan cuma buang² Anggaran doank,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Nicho, jika perlu KPK juga dibubarkan lantaran beberapa waktu lalu telah menerbitkan SP3 hingga “kecolongan” barang bukti.

Baca Juga: Arie Untung Viral Soal Raja Salman Takut Riba, Ferdinand: Bagaimana Rasanya Jadi Bahan Tertawaan dan Diolok?

Baca Juga: Sambut 'Comeback' Marq Marquez di Seri MotoGP Portugal, Espargaro: Dia Akan Tingkatkan Kualitas Kami

Baca Juga: Fadli Zon Tuding BUMN Angkat Buzzer Jadi Komisaris, Irma Suryani: Itu Kan Internal, Anda Siapa Atur-atur?

Bila perlu @KPK_RI diBUBARKAN sebab ada SP3 dan Barang bukti bisa hilang,” tutur Nicho Silalahi mengakhiri cuitan.

Cuitan Nicho Silalahi yang respons rencana Jokowi bubarkan Kemenristek.
Cuitan Nicho Silalahi yang respons rencana Jokowi bubarkan Kemenristek. Tangkapan layar Twitter/@Nicho_Silalahi.

Diketahui, industri 4.0 merupakan visi besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2030, di mana aspirasi tersebut tertuang dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah optimis untuk menerapkan industri 4.0.

Baca Juga: Bayangkan Habib Rizieq Bertamu ke Jokowi saat Lebaran, Haikal Hassan: Makan Ketupat Bareng dan Disiarkan TV

Baca Juga: Publik Sebut di Era Jokowi Perpecahan Makin Nyata, Fadli Zon: Berawal dari Pilkada DKI

Ia menjelaskan, peta jalan Making Indonesia 4.0 merupakan inisiatif strategi sekaligus menjadi agenda nasional, yang salah satu tujuannya untuk merevitalisasi sektor manufaktur nasional melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0.

Langkah itu diyakini membuat produksi industri semakin efisien dan berkualitas sehingga bisa lebih berdaya saing global.

“Artinya transformasi digital saat ini sangat penting, terlebih lagi dapat mendukung dan mempermudah aktivitas di tengah dampak pandemi, termasuk di sektor industri,” ucapnya dikutip dari Antara.

Hal itu pun akan memacu kinerja sektor industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan menyejahterakan masyarakat.

Baca Juga: Tertawakan Cerita Arie Untung Soal Raja Salman Bawa Eskalator karena Takut Riba, Priyo: Ini Ngarang Bin Ngawur

Baca Juga: Tergiur Beli Rumah Murah Seharga Mulai Rp4,5 Juta, Sejumlah Warga Kecewa karena Rumahnya Harus Dibongkar

Baca Juga: Jokowi Teken Keppres No. 7-2021, Cuti Bersama ASN 2021 Diputuskan Hanya Dua Hari

“Jadi, sesuai arahan Bapak Presiden, dengan industri 4.0 kita juga akan mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti atau satu abad kemerdekaan Indonesia,” imbuhnya.

Sebab, industri merupakan sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB nasional.

Pada 2025, industri 4.0 ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar 133 miliar dolar AS. Sasaran ini akan di dukung dengan 185 juta penduduk yang telah memiliki akses internet, terbesar ke-4 di dunia.

Selain itu, Indonesia merupakan pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia tenggara.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Nicho_Silalahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x