Ungkap Vaksin Nusantara Ternyata Dikerjakan Peneliti Asing, Pandu Riono: Jelas Ada Pembohongan Publik

- 15 April 2021, 10:10 WIB
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Priono.*
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Priono.* /Twitter/@drpriono1./

PR DEPOK - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono menanggapi terkait Vaksin Nusantara yang merupakan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.

Menurutnya, ada suatu kebohongan terkait Vaksin Nusantara ini. Ia pun tampak tidak setuju dengan proses pengerjaan Vaksin Nusantara.

Pandu Riono mengatakan hal ini merupakan pembohongan publik karena Vaksin Nusantara diklaim sebagai karya anak bangsa, tetapi kenyataannya ada peran peneliti asing.

Baca Juga: Ungguli Risma, Iriana Jokowi ke-2 Tertinggi Survei Capres, Arief: Bisa Jadi Saingan Berat Anies hingga Prabowo

Hal itu diungkap Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1, pada Rabu, 14 April 2021.

"Jelas ada pembohongan publik, juga pada Presiden @jokowi, anggota @DPR_RI dengan klaim sebagai karya anak bangsa Indonesia. Ternyata vaksin nusantara adalah penelitian asing, tidak ada ijin dari @KemenristekBRIN dan menggunakan anggaran @KemenkesRI. Masih mau terus dibohongi?," kata Pandu Riono.

Dia pun kembali menegaskan bahwa Vaksin Nusantara dikerjakan oleh peneliti asing dan menyebut bahan yang digunakan juga impor.

"Ini lah Karya Anak Bangsa Indonesia. Dikerjakan oleh Peneliti Asing, bahan diimpor, yg asli hanya darah orang Indonesia. Didukung oleh ...?," kata dia.

Baca Juga: Kata Refly Soal AD-ART Demokrat AHY Digugat: Makin Tunjukkan Bahwa Moeldoko Tidak Berhenti Sampai Sini Saja!

Lebih lanjut, Pandu Riono mengatakan bahwa Vaksin Nusantara masih belum sesuai standar untuk memenuhi keselamatan relawan.

"TIDAK SESUAI DENGAN STANDARD. Standard untuk kepentingan keselamatan relawan. Masih nekatkah untuk jadi relawan pada uji klinik fase berikutnya?," ujar Pandu Riono.

Cuitan Pandu Riono.
Cuitan Pandu Riono.

Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan kecerobohan yang seharusnya tidak terjadi dalam proses penelitian Vaksin Nusantara tersebut.

"Kecerobohan lain yg seharusnya tidak boleh terjadi: TIDAK LAKUKAN VALIDASI & STANDARISASI, TIDAK DIKALIBRASI. Sulit dipercaya ditemukan keamatiran perilaku peneliti yg ditemukan oleh @BPOM_RI," ujarnya.

Baca Juga: Demi Dapat Cuti Berbayar 8 Hari, Pria Asal Taiwan Menikah 4 kali dan Bercerai 3 Kali dalam 37 Hari

Kemudian, ia juga menyebut ada temuan BPOM terkait masalah data yang hilang dan diganti oleh peneliti.

"Temuan lain oleh @BPOM_RI, adanya kecerobohan yg mendasar termasuk masalah etika, dan masalah data yg hilang, diganti oleh peneliti. Ada yg menjadi tanggung-jawab Balitbangkes yg perlu dijelaskan. @KemenkesRI," kata dia.

Pandu Riono pun menegaskan bahwa proses uji klinis fase 1 dikerjakan oleh tim peneliti asing. Proses uji klinis Vaksin Nusantara juga tidak bisa dijelaskan oleh pihak terkait.

"Kekonyolan proses uji klinis fase 1, diterungkap oleh @BPOM_RI ternyata dikerjakan oleh tim peneliti Asing, peneliti 1 dari RSPAD, peneliti2 dari Balitbangkes, dinilai tidak dapat menjelaskan proses uji klinis tsb. Masih mau dilanjutkan ke fase 2? Siapa yg mau mengerjakan?," kata Pandu Riono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Habib Rizieq Ganggu Kondusivitas, Musni Umar Tegas: Memangnya Bogor Miliknya Siapa?

Sebelumnya, Pandu Riono mengaku salut terhadap BPOM yang berani tegas dan terbuka menguak hal-hal terkait Vaksin Nusantara.

"SALUT untuk @BPOM_RI tegas dan terbuka menguak misteri vaksin nusantara. Independensi sudah tetap tegak demi keselamatan rakyat Indonesia dari tipuan pseudo-sains dalam isu obat dan vaksin di era pandemi. Publik harus lebih cerdas," ujarnya.

Cuitan Pandu Riono.
Cuitan Pandu Riono.
***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Twitter @drpriono1


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x