Lantas, Faisal Basri menuturkan apa gunanya menjadi negara besar jika kesejahteraan rakyat saja masih tercecer.
“Apa guna adu besar kalau kesejahteraan rakyatnya terus tercecer,” tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FaisalBasri.
Apa guna adu besar kalau kesejahteraan rakyatnya terus tercecer.— Faisal Basri (@FaisalBasri) April 15, 2021
Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa jangan sampai Indonesia mendapat julukan memiliki Presiden pengumbar janji terbanyak, yang mana janji-janji sebelumnya belum terwujud namun sudah berjanji lagi.
“Jangan sampai kita dijuluki punya presiden pengumbar janji terbanyak. Janji2 sebelumnya belum terwujud atau malah sebaliknya, janji-janji baru terus diumbar,” ujarnya.
Sebagai informasi, menjelang satu abad kemerdekaan pada 2045 mendatang, Indonesia bersiap mewujudkan visi Indonesia Emas melalui industri 4.0.
Jokowi menerangkan pada 2025 mendatang, industri 4.0 Indonesia diperkirakan akan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia dengan jumlah mencapai 133 miliar Dolar AS.